Masih terbayang pula  sebelum lebaran kami mengendarai mobil VW kodok putih parkir di depan pasar  , ibu belanja keperluan memasak. Hari Sabtunya (libur weekend) masih  naik VW kodok  putih, menyeberangi jembatan di atas laut  ke Singapura. Berbelanja obralan di Arab Street, tempat pedagang kaki lima menggelar dagangan murahnya. Ibu ingin menitip oleh-oleh untuk 2 kakakku yang ditinggal di Bandung bersama nenek. Ada warga Indonesia yang akan mudik  lebaran.
Singapura saat itu masih banyak kantong-kantong wilayah kumuh, dengan sungai sungai berbau comberan, pekat dan hitam. Tahun 1970. Singapura dan Malaysia hari ini tentu jauh berbeda.Â
Sebetulnya ibu merasa sedih,  karena lebaran jauh dari  dua kakakku dan nenek kakek. Betapapun begitu , suasana masa silam kini terasa manis dalam kenangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H