Cikal Bakal IndiHome, Telepon Rumah Telkom Indonesia (Sebuah Kenangan)Â
Sejak mendiami rumah pertama di Bandung penghujung tahun 1993, memasang telepon rumah dari Telkom Indonesia, menjadi prioritas  utama. Maklum ,  kami tinggal di perumahan dengan KPR bersubsidi yang jauh  dari jalan raya, nun di pinggiran kota. Jauh dari fasilitas  pembelanjaan dan supermarket. Jauh juga dari sanak kerabat.
Masa-masa belum ada ponsel, apalagi  internet rumah . Alat komunikasi penting, demi kelancaran jejaring sosial / bisnis,  peluang job sampingan. Termasuk juga membuka komunikasi hangat  dengan orang tua, kerabat, teman, rekan kerja dan lainnya.  Meski jarak membatasi kami.
Di masa-masa sulit ,keberadaan telepon rumah  memberi multiply efek positif. Peluang mengisi libur akhir pekan dengan mengajar di sebuah PTS daerah Ciumbuleuit Bandung. Dengan pesawat telepon,  kerja sampingan  kami lainnya, menerima jasa desain arsitektur di rumah  berjalan lancar. Mempermudah kami menghubungi klien dan drafter untuk membuat  gambar kerja. Belum ada aplikasi auto cad dan lain sebagainya.
Membuat perencanaan atau  proporsal , mengajar sebagai asisten dosen di sebuah PTS , semua berjalan lancar karena komunikasi  dengan pemberi job ,terbantu dengan adanya telepon rumah.
Pekerjaan paruh waktu  menulis di beberapa media cetak , ikut lomba, semua terbantu dengan  adanya pesawat telepon rumah. Hubungan dengan redaksi media cetak  lancar jaya.  Telepon rumah  menjadi bagian sejarah perjuangan  keluarga kami.
Telkom.net Instan, Speedy , Menuju IndiHome
Masuk tahun 2000an , ada kemajuan. Telepon rumah jadi bisa untuk internetan. Ada Telkom.net instan , dengan bantuan modem dan dial ke nomor  0809....., kami mulai berselancar dunia maya. Mengirim  surat , data , tulisan memanfaatkan  email.
Saat pendaftaran anak sulung ke SMP, kami mengamati seleksi pendaftaran via internet. Masalahnya,  kalau kami sedang berselancar  di  dunia maya, yang mau menelepon ke rumah  tidak bisa menyambung. Yang mereka dengar  malah nada sibuk.
Tahun 2002 pak suami  sedang  giat gigihnya membuat berbagai karya penelitian. Menuliskan berbagai pemikiran, ide , agar kelak menjadi sumbangsih bagi  bangsa dan tanah air tercinta. Salah satu yang digarap pak suami adalah rumah instan. Yang sejak tahun 2002 sudah dituangkan dalam sebuah konsep. Dan awal tahun 2004  mulai direalisasikan dan diuji di lab. Diluncurkan tanggal 20 Desember 2004.
Kabar duka yang dalam, gempa dan tsunami di Aceh , tanggal 26 Desember 2004. Ketika sebagian besar publik menyaksikan berita  di semua saluran televisi, kami sudah bisa mengakses melalui internet. Tahun 2004 akses internet telepon rumah kami  sudah berubah menjadi speedy nya telkom.
Berita peluncuran karya pak suami yang dibantu dan didukung team di kantor ini tak hanya ada di media cetak, tapi juga terekam di dunia maya. Meski saat itu hanya kalangan terbatas yang membaca. Adalah IOM (LSM internasional) yang menghubungi kantor pak suami setelah membaca berita produk ini di Harian Kompas.
Selanjutnya, komunikasi , diskusi, tanya jawab, kerjasama  berlangsung dengan email. Sampai akhirnya terwujud  pabrikasi rumah instan ini di kawasan yang membutuhkan bantuan paska bencana tersebut. Entahlah ,kalau kala itu akses  internet belum ada,  mungkin proses membantu korban  bencana akan  lebih sulit. Telekomunikasi  menjadi sangat berarti  dalam segala aspek kemanusiaan.
Tak hanya pekerjaan pak suami, sebagai Ibu Rumah Tangga tanpa asisten rumah tangga, saya ikut terbantukan oleh manfaat insternet, berkat keberadaan Speedy dari Telkom Indonesia. Kenangan manis, saat memiliki  email Telkom.Net  gratisan. Sangat luar biasa, membantu untuk mengirim file-file tulisan dan karya saya lainnya  ke redaksi media cetak. Komunikasi  edit dan koreksi, lancar.
Tahun 2008 hobi saya menulis untuk sebuah media online  tersalurkan. Beberapa kali saya juga menjadi pemenang lomba, mulai juga menulis di blog gratisan. Karena Speedy, cikal bakal IndiHome.
Mengukir Sejarah, Menjangkau Masa Depan, Dunia dalam Genggaman...bersama IndiHome
Akhirnya, IndiHome,  tahun 2015  hadir di kediaman kami. Manfaat internet IndiHome, bak  tunas kokohsubur, menyeruak dari akarnya,  telepon rumah dan Speedy. Perangkat yang sudah lebih dari 20 tahun menjadi bagian sejarah kehidupan kami. Tumbuh  pesat menggapai  segala penjuru. Manfaat internet mumpuni,  semesta tanpa batas......
Bukan hanya penghuni rumah yang menuai berjuta manfaat , para keponakan dan kerabat sering ikutan bergabung dengan fasilitas IndiHome rumah kami kala itu.
Iuran bulanan murah meriah, berbanding terbalik dengan nilai faedah tanpa batasnya.
Manfaatnya seperti mata air, tak henti  mengalir. Sungai-sungai  manfaat menyuburkan seluruh sendi dan aspek kehidupan. Ke segala penjuru , menumbuhkan komunitas-komunitas solid. Menyatukan yang terserak , terbentuknya  alur-alur penghidupan, kehidupan. Â
Membentuk tautan-tautan secara sistematis... menuju ekosistem kehidupan mumpuni , global, mendunia. Sosial, Seni, Budaya, Ekonomi, Pendidikan, Pertahanan, Keamanan, Sains, Teknologi, dan segala aspek , dapat kita gapai dengan manfaat internet. .
Belajar banyak  pengetahuan, membangun jejaring  komunikasi , berbagai peluang dan kesempatan. Perjuangan kami  bukan hanya untuk diri dan keluarga, semua karya, semua pemikiran, ide dan gagasan..... untuk  lingkungan dan semesta raya. IndiHome menyokong  semua itu.
Kreatifitas Tanpa Batas, Untuk Kami , Untuk Dunia.
Menyiapkan generasi tangguh , anak-anak, penting itu. IndiHome menjadi  bagian  masa lalu kami, hari ini dan masa depan. Belajar, bekerja, berjuang, berkarya, menebar kebaikan.
Ada saluran-saluran untuk berkreatifitas tanpa batas. Jika dulu hanya kalangan tertentu aja yang bisa tampil ,dimedia cetak, di layar televisi, ataudi stasiung stasiun radio.
Hari ini, siapapun bisa memperlihatkan kepada dunia. Ini lho karyaku, ini lho, penampilanku saat  menari, menyanyi atau bermusik.I ni juga karya tulisku, kehebatanku dalam membuat desain, menata rumah, mendekorasi  ruang, dan semua karya kreatif tanpa batas.
Potensi-potensi hebat yang dulu terkubur, tersembunyi karena sangat sulit menemukan tempat di ruang ruang publik, kini merdeka tampil, mengalir dalam blog dan kanal-kanal  media sosial (YouTube, Instagram, Facebook, aplikasi menulis , Twitter dan lain sebagainya).
Tahun 2009 saya pribadi pernah membuat blog gratisan di Wordpress dan Blogspot. Sejak 2013 , mulai menulis blog keren Kompasiana.
Peluang  masa depan terbuka lebar .  Genggam manfaatnya.  Dulu untuk belajar ini itu, atau ekskul, harus  menghabiskan waktu di jalan ke tempat les. Terkena macet, tranportasi mahal, menyita tenaga untuk menyetir.
Kini anak-anak bisa berselancar  bebas didunia maya untuk  mencari informasi, menambah wawasan, keterampilan, atau belajar apa saja secara murah. Hanya dengan iuran IndiHome kami yang Rp 365,000 per bulannya.
IndiHome adalah produk anak bangsa. Telkom Indonesia , sebagai BUMN Â tanah air tercinta. Cinta tanah air, cinta produk negeri sendiri, Â ikut mendukung keberadaan dan bisnis BUMN.
Serunya Bekerja dan Kuliah dari Rumah.
Cobaan  dan ujian kehidupan global, saat pandemi  Covid 19 menerpa  dunia. Tiba-tiba saja PSBB , dan  kita semua  harus berdiam dirumah. Bekerja dari  rumah. Putri bungsu yang masih duduk di perguruan tinggi juga kena imbasnya.
Alhamdulillah sejak lama rumah kami memiliki  IndiHome.
Keberadaan  IndiHome,  Internetnya Indonesia , telah melancarkan segala urusan, kewajiban, tugas dan kerja kami. Saya, pak suami dan anak-anak.
Tugas saya  di DWP (saat itu) laporan-laporan (semua online) berhasil masuk  tepat waktu. Mengetik dan mengirimnya bisa kapan saja, 24 jam. Rapat, sosialisasi, seminar , pengajian  dan silaturahmi via Zoom
Pak suami saat itu, kebetulan baru 6 bulan mendapat tugas dan amanah  baru, memimpin  sebuah BLU . Kebetulan juga,  kantornya pak suami baru 3 bulan merintis sebuah aplikasi online untuk melancarkan dan mempermudah amanah memberikan subsidi KPR sejahtera bagi MBR, Masyarakat Berpenghasilan Rendah.Â
Berkat IndiHome ,  koordinasi dari rumah sukses lancar. Pandemi tak menghalangi kinerja, malah  target pekerjaan semakin melewati  batas. Kebahagiaan adalah jika manfaat hasil kerja / karya , dapat menyentuh masyarakat luas.Â
Saat PSBB pandemi, para MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) , tetap bisa membeli rumah dari rumah. Hanya dengan  telepon genggam, berselancar  mencari rumah dari rumah.  Banyak dari mereka juga yang  memanfatkan IndiHome.
Putra sulung juga menuntaskan  berbagai tugas dan amanah dari rumah dengan lancar. Putri bungsu kuliah, bimbingan tugas, berbagai ujian / presentasi , hingga akhirnya  wisudapun dari rumah.
Cara Baru Silaturahmi KeluargaÂ
Sejak pandemi menerpa, keluarga besar , kerabat, sepupu, keponakan, bibi, paman, lintas kota  lintas provinsi dan pulau, kehilangan momen lebaran dalam 2 tahun. Namun aplikasi zoom dan google meet telah mempertemukan kami. Berbagi pengalaman, tawa , cerita suka duka, mengobati gelombang kerinduan.
Dari rumah kami saling sapa. Uniknya IndiHome telah menyatukan  rindu kami.
Teramat  banyak manfaat dan kenangan indah. Begitu luas harapan  esok  yang bisa  kita  rancang dan kita bangun jauh-jauh hari  sebelum masa depan itu datang, sejak hari ini.
Berlibur di Rumah
IndiHome dengan fasilitas Televisi mendunia  , membuat liburan di rumah saja jadi sarat makna. .  Hemat enerji , kadang bepergian  menyita waktu  saat kemacetan di jalan. Bisa duduk kumpul bareng sambil ngemil  bersama anak dan suami.
Kawan Berjuang
Bagi kami,  IndiHome,  meski hanya sebuah perangkat , sekedar alat, serasa ada 'nyawa' kebendaan. Kawan penunjang produktifitas. Kala kata  gigih, tekun, sabar, semangat terus menggema dalam ruang hati dan jiwa kami. Bekerja, berkarya, berdoa, pengabdian, menebar kebaikan bagi sesama. Bagi semesta, flora dan fauna.
Semua terukir dalam  sejarah. Baik buruknya catatan,  tergantung  dengan cara apa dan bagaimana  kami menggunakannya. Â
 Optimisme kami , masa depan bangsa dan negeri tercinta ini  akan gemilang. Dengan IndiHome, internetnya Indonesia. Seperti  yang tertanam dalam benak terdalam, selalu cinta karya dan buatan Indonesia.
Selamat Ulang Tahun ke 57 ,  Telkom Indonesia,  angkat jempol untuk  internetnya Indonesia, IndiHome. Terimakasih telah menjadi 'kawan' sejati di negeri tercinta ini.
IndiHome ,  teruslah ada. Menyatu  bersama kami mengarungi putaran zaman.  Berjaya ,berkembang, lebih baik dan semakin baik, seiring derasnya masa depan gemilang. Indonesia Emas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H