Nah , ketika menemani pak suami menggambar di larut malam, atap model begini muncul  kembali dalam karyanya. Kami juga menghubungi drafter di mana dulu saya pernah berkantor. Mereka mau menerima job untuk membuat gambar kerja. Tuntas sudah  dengan cepat.  Sambil pelaksanaan terus berjalan.Â
Biasanya akhir pekan aku dan  anak yang masih batita ikut. Nah, sudah jadi bangunannya..... lagi-lagi model bangunan  dengan atap Julang Ngapak .
Mungkin kentalnya filosofi budaya arsitektur Sunda memiliki kesan mendalam bagi pak suami. Seingatku , di rumah mertua, ada maket  Gedung Kesenian dan Pusat Budaya Sunda, tugas akhir pak suami , Arief Sabaruddin, saat kuliah S1 di arsitektur Unpar. Tampak  dalam maket, ada kawasan  berkontur dengan bangunan-bangunan beratap Julang Ngapak.Â
Kini atap julang ngapak ia terapkan juga dalam desainnya. mendesain, menciptakan karya,  selalu dengan hati. Selalu menerapkan nilai-nilai bijak, dan keindahan filosofi serta makna selalu berakar dari  nilai  suci budaya  bijak  , yang penuh  dengan kejujuran, pertimbangan etika, saling menjaga kebaikan , kebersamaan,  dan keseimbangan hubungan  antar manusia, dan alam.  Â
Setelah mendapat pembayaran termin jasa perencanaan, kami bisa melunasi KPR BTN kami, jadi tidak perlu lagi heboh dengan cicilan berat KPR BTN setiap bulan.Â
Di tahun ke 4 itu, pak suami masih  giat menerima jasa-jasa dari luar kantor. Apakah itu  rumah tinggal, kantor , hotel, resto , klinik dokter, termasuk jasa proporsal.
Setelah cukup tabungan hasil dari menggarap  job-job arsitektur luar kantor, rumah pertama kami mulai dirombak. Setidaknya  ada dapur dan tambahan kamar. Dan atapnya,  dalam pikiran saya pasti ini model Rumah Gadang.  Karena ibuku  memang orang Minang. Tapi lagi-lagi  itu  atap Julang Ngapak.  Ada ornamen  dengan garis-garis listplang warna hijau. Ciri desain khas pak suami.Â
Ada semangat lewat  simbol-simbol seperti  sayap yang siap  mengepak  menjulang ke angkasa raya. Mengarungi semesta raya dengan tekad suci. Ada doa , budi pekerti,  rasa cinta dalam pengabdian  bersama sayap yang mengepak. Saat terbang mengangkasa , terus menebar manfaat dan kebaikan .Â
Di bawah atap julang ngapak, rumah tak hanya sekdar tempat berteduh, tapi titik tolak manusia untuk membangun pribadi-pribadi unggul. Unggul bukan hanya sekedar  tampaknya hebat di kulitnya saja , tapi unggul sampai ke dalam nuraninya. Nurani bersih bercahaya. Memiliki adab jernih  sejuk dalam melangkah,  niat suci dan cara-cara serta cara-cara baik.Â