Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suara Hati Nabila untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak

4 September 2019   07:19 Diperbarui: 5 September 2019   06:20 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa khabar  anak-anak bermasalah  di sekolah? Kita pantas prihatin maraknya bully membully yang justru terjadi di dunia pendidikan. Terjadi di sekolah. Cukup miris , jika  bertumbuhan pembully-pembully cilik , sekaligus  korban-korban cilik. Anak-anak kecil  dengan   tekanan ketidaknyamanan di sekolah.

Entah berapa banyak kasus itu merebak di layar berita dan  lintasan media mainstream dan media sosial. Sejatinya tidak semua anak  mudah bersosialisasi, dan  tak semestinya mereka malahan  semakin tersudut gegara kondisi mental dan masalah sosial. Lantas siapa mau meluangkan waktu dan  enerji , untuk merangkul mereka. Meraih tangan dengan genggaman hangat penuh kasih sayang? 

Tidak banyak  , anak kecil, remaja , pelajar. yang rela menemani siswa/i yang bermasalah. Sangat jarang sosok yang  tak melulu sibuk berkutat untuk kepentingannya  sendiri. Sosok dengan empati  terbangun, ikut membuka mata dan hati menyimak sekelilingnya.  Tak banyak anak muda  kaya kepedulian . Meluangkan pemikiran dan tindakan,  bagi  mereka, anak-anak  yang tersudut di 'ruang-ruang' senyap dan suram, padahal berada di keramaian .Mereka yang terpinggirkan dalam  pergaulan di sekolah. Padahal dunia  ramah anak seharusnya  merangkul anak-anak bermasalah.  

Namun sebenarnya masih ada  remaja dan anak yang peduli.   Contohnya ,  ada  sosok yang  memiliki segudang potensi, pintar, rajin, cantik, banyak kabisa.... namun berendah hati ,  rela membuka pintu hati,  ruang dalam jiwanya, untuk mereka yang 'terpinggirkan' itu.    

 

Nabila mewakili Indonesia (Dokumen Pribadi)
Nabila mewakili Indonesia (Dokumen Pribadi)
Yup, itulah  yang saya pahami tentang Nabila Ishma Nurhabibah. Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung , angkatan 2019. Tentunya setelah saya membaca  tulisannya dalam sebuah buku saku SRA , yang menggambarkan kiprah Nabila.

Aksi #CDEF ini , adalah wujud kepedulian Nabila terhadap sesama teman sekolahnya. Saat itu tahun 2014, Nabila masih duduk di SMPN 7 Bandung. Untuk belia semuda itu, cukup jeli pandangannya terhadap fenomena di sekitarnya.

Nabila adalah salah satu peraih Anugerah Tunas Muda Pemimpin Indonesia Tahun 2016, mendapat kehormatan yang dianugerahkan langsung oleh Ibu Menteri  PPPA, ibu Yohana . Penghargaan  diraih atas kiprahnya  dalam #Aksi CDEF. "Tolak kekerasan terhadap anak, wujudkan Indonesia layak anak",begitu Nabila menulis dalam sebuah postingan Ig nya  23 Juli 2016.

Nabila Ishma ,saat menerima penghargaan dari Ibu Yohana Menteri PPPA, 2016 (Dokumen Pribadi)
Nabila Ishma ,saat menerima penghargaan dari Ibu Yohana Menteri PPPA, 2016 (Dokumen Pribadi)
Satu rangkaian kata atas  kesan saya  untuk Nabila,  cantik, tekun, ramah, pintar, kreatif  dan berkarakter.

Kepedulian Nabila akan Anak dan Perempuan

Setelah membaca tulisannya, pada sebuah buku saku SRA, yang memuat tulisannya. Tercatat betapa pemikiran dan tindakan Nabila ,  adalah sebuah enerji positif untuk berbagi pemikiran, tindakan  dan kebaikan. Kala usianya belia, sebagai pelajar di SMPN 7  Bandung .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun