Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Traveling Sawah di Bandung Timur

25 Januari 2019   15:12 Diperbarui: 25 Januari 2019   15:30 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjemput suasana damai di tepian Bandung Timur, Rancanumpang,Gedebage/Dokumentasi pribadi

sawah, hanya ini yang tersisa ..... ada di Bandung Timur
sawah, hanya ini yang tersisa ..... ada di Bandung Timur
Kota Bandung sudah jelas   kesohor  berkat kreatifitas kuliner dan artistik puluhan kafe yang instragamable. Belum lagi belanja-belanja modis , dari  produk eksklusif sampai yang  murah meriah, semua ada. Belum lagi tetaman bunga yang  bikin  mata  dan hati betah .

Bandung dengan produk Ekonomi Kreatif, dan Alat Musik Tradisionil , di Jalan Soekarno Hatta Sekelimus| Dokumentasi pribadi
Bandung dengan produk Ekonomi Kreatif, dan Alat Musik Tradisionil , di Jalan Soekarno Hatta Sekelimus| Dokumentasi pribadi

Sudah tahu kan pertokoan dan outlet  yang menjamur di Bandung. Tapi tidak banyak yang tahu kalau  dulu itu sawah-sawah yang bertebaran di Kota Bandung kini mulai tinggal kenang.

Saya pribadi yang lahir dan besar di kota ini,  selalu  rindu pada hening hijaunya masa lalu Bandung. Bayangkan saja, di jalan Cimandiri  yang dikenal dengan Nasi Bakar pertama di Bandung, dulu itu sawah tempat saya bermain. Letaknya kan pas di belakang rumah.

Jalan Suci itu  sawah membentang terus sampai ke ujung timur. Batas kota itu hanya sampai Cicadas alias jalan Jenderal  Ahmad Yani. Perumahan Antapani belum ada, masih sawah juga. Gegerkalong, Ciumbuleuit , Hegarmanah, juga sawah. Sawah sawah, dimana mana sawah.....

Tahun 1993 setelah  sempat tinggal di luar Bandung, saya  kembali ke  kota yang masih saja sejuk. Lumayan, waktu itu  belum ada macet parah  pagi dan senjakala. Masih sejuk, pepohonan, bebungaan, dan sawah-sawah tersisa.

Bandung tahun 1980 an , Taman Cibeunying Bandung, Taman PKK Kota Bandung|Dokumentasi pribadi
Bandung tahun 1980 an , Taman Cibeunying Bandung, Taman PKK Kota Bandung|Dokumentasi pribadi
Ketika memilih rumah pertamapun , di Bandung Timur,  di pinggiran sawah, seperti cincin yang membingkai rumah-rumah mungil. Pagi selalu diwarnai kicau unggas, siang barisan bebek wek wek, lepas senja  taburan kunang-kunang bak di negeri dongeng, malam cericit  kelelawar dan burung hantu , berbaur lengkingan  orkestra jangkrik.

Rumah BTN murah meriah , dipenuhi cantiknya semesta. Yang jarang ada di pusat kota, kekupu  segala warna, kumbang, congcorang, belalang, walangsangit, sampai ikan-ikan gabus dan ikan sapu-sapu berenang-renang di saluran-saluran irigasi yang bening.

Rasanya damai sekali. Pagi mengajak  bocah menyusuri pematang,petani menggiring kerbau. Benar-benar seru sekali, serasa surut ke masa  silam di pedesaan.

Perumahan Riung Gede tahun 1990an, sekarang sawahnya sudah tiada, foto: koleksi probadi masrierie / sriita1997
Perumahan Riung Gede tahun 1990an, sekarang sawahnya sudah tiada, foto: koleksi probadi masrierie / sriita1997
Sekarang? Rumah kami bergeser sedikit ke  arah pusat kota, meski masih di sebut kawasan pinggiran.

Ada yang hilang.

Rasa damai memandang bentangan  sawah dan  padi. Burung-burung  belekok , itu yang mirip belibis , mirip bebek angsa, mirip bangau, tapi warnanya putih. Burung burung sawah yang setia mengepak sayapnya  di cakrawala jingga.

Untung saja , masih sedikit tersisa sawah . Buat sekedar ni'is, itu Bahasa Sunda, menyejukkan kepala, pikiran dan hati.

Jalan Menuju GBLA, Gede Bage, Bandung. Perbatasan Bandung |Dokumentasi pribadi
Jalan Menuju GBLA, Gede Bage, Bandung. Perbatasan Bandung |Dokumentasi pribadi
Daripada jalan-jalan ke kawasan kota, atau ke Lembang, atau ke Ciwidey di  akhir pekan, saya memilih  cuci mata di Bandung Timur saja. Cari kawasan yang  masih ada petak-petak sawah tersisa. Mumpung belum ludes sawahnya, dibangun.

Singkat cerita, kalau mau ke tempat saya cuci mata, kadang bersama rekan-rekan para emak bersepeda, bisa menggunakan  kendaraan roda 4.

Asal jangan hari Minggu, suasana jadi kurang  nyaman , karena ada Pasar Kaget. Kecuali kalau doyan belanja murah  meriah boleh saja.

Tempat favorit saya Stadion GLBA di Gede Bage. Dari Jalan Soekarno Hatta  belok ke kanan (kalau dari arah pusat kota) dan belok kiri kalau dari arah Cibiru/Cileunyi. Masuk jalan Gede Bage Selatan , terus ke arah Sapan.

Jalan Menuju GLBA , Rancanumpang, Kota Bandung|Dokumentasi pribadi
Jalan Menuju GLBA , Rancanumpang, Kota Bandung|Dokumentasi pribadi
Nantinya belok ke kiri. Tada..... nikmati keindahan sawah.... Mumpung belum  habis. Kalau pakai sepeda pagi hari , segar sekali. Kalau sore hari juga, asal jangan tengah hari, lumayan panas.

Stadion GBLA di Gede Bage Bandung Timur|sriita1997
Stadion GBLA di Gede Bage Bandung Timur|sriita1997
Pesonanya adalah  rekam suasana baheula, miniatur sejarah yang tersisa, sejarah sawah.Sesekali masih ada burung Belekok. Banyak juga yang memilih berjalan kaki. Menuju Stadion terbesar di Jabar ini.

Saatnya memotret dengan HP , sambil menghirup oksigen yang ramah. Bebungaan rumput, dedaunan rimbun, langit cerah, jalan, berlari, gowes.....

Memandang  hamparan air dengan bayang langit biru di persawahan, serta rumpun padi yang meliuk-liuk dalam hembusan angin.... Berasa letih lesu berguguran seketika.  

Sisa Sawah di Bandung Timur/Dokumentasi pribadi
Sisa Sawah di Bandung Timur/Dokumentasi pribadi
Pemandangan Cantik, Stadion GLBA, Kota Bandung, di pinggiran Timur/Dokumentasi pribadi
Pemandangan Cantik, Stadion GLBA, Kota Bandung, di pinggiran Timur/Dokumentasi pribadi
Bunga-bunga ....bersemi di Bandung Timur/Dokumentasi pribadi
Bunga-bunga ....bersemi di Bandung Timur/Dokumentasi pribadi
Burung Belekok, alias Kuntul Sawah, di Gede Bage Selatan/Dokumentasi pribadi
Burung Belekok, alias Kuntul Sawah, di Gede Bage Selatan/Dokumentasi pribadi
Menuju GLBA , Stadion di Rancanumpang Gede Bage/Dokumentasi pribadi
Menuju GLBA , Stadion di Rancanumpang Gede Bage/Dokumentasi pribadi
Odong-odong/Dokumentasi pribadi
Odong-odong/Dokumentasi pribadi
Pulangnya,  bisa kembali ke arah jalan Soekarno Hatta, dimana banyak kuliner lezat di tepian jalannya. Mulai dari yang super maknyus seperti Ayam Suharti, RM Ampera, Ayak KQ Lima, Bebek Sinjay, RM Laksana, ....dan lain sebagainya. Sampai jajanan pasar ala Metro, yakni Awuk Metro yang hangat dan legit, ......dan banyak lagi. Es kelapa muda, ....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Bakal Jalan Tol Adipura/Dokumentasi pribadi
Bakal Jalan Tol Adipura/Dokumentasi pribadi
Bandung Timur memang bukan kawasan wisata favorit ala wisatawan lokal dan mancanegara.... Tapi untuk kami warga sekitar,  bikin segar lahir batin, refreshing, cuci mata..... Tanpa harus berpayah-payah menembus rimba raya kemacetan Bandung di akhir pekan.

Menjemput suasana damai di tepian Bandung Timur, Rancanumpang,Gedebage/Dokumentasi pribadi
Menjemput suasana damai di tepian Bandung Timur, Rancanumpang,Gedebage/Dokumentasi pribadi
Jajanan Bandung Timur, banyak jajanan dan kafe juga lho/Dokumentasi pribadi
Jajanan Bandung Timur, banyak jajanan dan kafe juga lho/Dokumentasi pribadi
  Foto-foto: By Masrierie KOmpasiana / @sriita1997, foto foto Bandung Timur tahun 2015-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun