Senjakala, di Timur Bandung
Angin sayup redup dalam  bahasa mu
Burung-burung yang bertutur tentang waktu
Ketika sayapmu mengepak cakrawala yang kau tuliskan dalam benakmu
Maka matahari yang mungkin saja menua, tetap menebar rasa hangat di sawah-sawah yang mengering
Kalian tetap berceloteh di atas ayunan rumpun bambu yang terisak pedih
Aku tak pernah bosan menghitung tarian sayapmu menukik langit yang biru
Atau lenggang bahagiamu menerpa padi hijau yang setia bermain dengan wajah zamanÂ
Menunggu, hitungan masa  ,meski petani tak pernah lagi menyemaikannya
Ketika suaramu menggema sampai jauh ke masa depan
Begitu kental suasana itu
Meski hari, ini, kau semakin surut dalam kenangan
Burung-burung yang pernah meramaikan senja
Tentang sawah hijau yang  tak pernah sepi dari riuhnya fauna
Tentang langit biru yang selalu melukis  rasa
Tentang hati yang berasa terbang bersamamu menjelajah  nirwana
Hari ini
Apakah kalian masih mengepakkan senyum di atas cakrawala di Timur Bandung?
Burung-burung Putih, Â yang nyanyian abadi menembus sejarah
Teduh, menggema ,lewat catatan masa silam
Masrierie kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H