Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kekuatan di Balik Senyum dan Budaya Bersih

8 Oktober 2016   14:18 Diperbarui: 8 Oktober 2016   15:13 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betul. Senyum adalah ibadah  dan cara bersedekah yang paling murah dan mudah. Namun efek nya besar. Bahkan dalam sebuah keluarga, senyum seorang ibu mampu melipat gandakan rasa percaya diri seorang anak. Senyum seorang istri, dapat menjadi motivator  ajaib kinerja seorang suami. Senyum seorang pemimpin, adalah  sesuatu yang  menjadikan suasana kerja  lebih tenang dan menunjang prestasi orang yang dipimpinnya, bagaimanapun kinerja baik membutuhkan suasana hati yang mumpuni . Senyum seorang pedagang,  membuat pembelinya selalu ingin kembali berbelanja kepadanya. Senyum seorang pendidik, dapat menekan pertumbuhan otak reptil . Yakni cara berpikir yang muncul karena takut, marah, tekanan,cemas. Yang menumpulkan kecerdasan.

Senyum adalah cara termudah untuk menebar kebajikan. Menuangkan rasa sejuk di  setiap jiwa yang tersentuh  butiran embun senyuman. Senyum dapat memupus luka, menghapus duka, menyejukkan galau.

Kenapa tidak, yuk kita  jadikan hari-hari kita penuh senyuman. Karena dengan senyum, akan tumbuh sugesti –sugesti positif. Baik bagi diri kita sendiri, orang-orang tercinta di sekitar kita, lingkungan kerja, lingkungan sosial dan  keseluruhan bangsa kita.

Bayangkan kalau setiap dari kita semua  menjadikan budaya senyum yang memang sudah menjadi tradisi budaya lokal nenek moyang kita .Betapapun dahsyatnya arus budaya luar merangsek dalam kehidupan kita

Secara pribadi , dalam dunia kerja, interaksi berorganisasi,  senyuman mampu mendobrak konflik dan penghalang dalam komunikasi. Menjadi pemaaf dan mengganti gusar / kesal / kecewa dengan senyuman, sangat manjur untuk mencairkan berbagai ketegangan.

Saat saya bertugas menjadi pembawa acara non formal, senyum  menjadi satu kekuatan untuk tampil. Teman dan kerabat saya tampak lebih cantik saat mereka tersenyum. Ada rasa bahagia berdekatan dengan mereka yang murah senyum. Saat dalam dunia kerja kantoran, senyuman mampu menghilangkan hambatan komunikasi. Mudahnya mendapat kesempatan kerja di suatu posisi,  saya peroleh juga  dengan senyum hormat saat mengikuti wawancara tes. 

Dalam urusan kesehatan,  terasa oleh saya, jiwa yang sehat berdampak menjadikan fisik juga sehat. Suasana bahagia penuh senyum di sekeliling , membuat lebih cepat h sembuh saat sakit. Maka saya memilih komunitas yang penuh senyum, teman-teman yang selalu menghadiahkan senyum.

Bersih itu Mencipta Mood Bahagia

Suasana hati dan jiwa  jelas lebih  baik saat saya berada di tempat yang bersih. Mood dan kinerja juga jauh lebih baik apabila kita berada di kawasan yang bersih. Jujur, ketika  rumah dan tempat saya bekerja  tidak bersih dan berantakan ,  cara berpikir saya jadi ikut acak-acakan.

kebersihan tidak cukup hanya untuk kepentingan mood dan pikiran. Yang jelas kotor itu sumber penyakit. Sampah yang berserakan tidak  hanya mengacaukan  cara berpikir, atau menggelisahkan perasaan. Tapi juga menjadi sumber petaka lingkungan.

Sampah bisa menjadi petaka (Lewigajah 2005) lingkungan. Selain menghasilkan gas buang  beracun, menghambat  saluran air  sehingga menyebabkan banjir. Sampah juga mencemari lahan . Menjadi sarang bertumbuhnya bibit penyakit, hewan-hewan vektor penyebar penyakit (lalat, tikur, kecoa dan lain sebagainya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun