Ibu rumah tangga sampai harus mengatur meni dan diet yang sakit. Membuat bubur, ramuan jus, mengatur obat. Termasuk menemani ke dokter, mengurusi suart menyurat BPJS, mengantre apotek saat menebus resep dokter.
Menejemen Transportasi
Antar jemput anak sekolah,  atau bepergian untuk belanja dan lain sebagainya. Tidak sedikit lho ibu yang bisa hemat karena tak membayar supir alais menyetir sendiri. Lalu rajin jalan kaki dibawah terik matahari atau hujan badai, dan rela berpanas ria dalam angkutan umum yang raja ngetem  itu demi penghematan.
Menejemen Pendidikan
Ibu rumah tangga kerap kebagian mengurusi  sekolah dan pendidikan anak. Kalau seorang istri/ibu juga mampu mengajarkan anak pelajaran sekolah harusnya diapresiasi. Kalau mendelegasikan ke guru les privat bisa super mahal itu. Apalagi seorang ibu yang mengajarkan anaknya kemampuan ekstra seperti berenang, musik, menari.... hebat itu.
Menejemen Personalia dan Konflik
Nah yang ini  seorang ibu rumah tangga harus bertindak sebagai psikolog dadakan. Kerumitan bakalan muncul saat anak-anak mengalami konflik dalam kehidupan. Tak ada anak yang tak terbentur masalah. Di dini proses mengayomi dan sebagai konsultan kejiwaan harus dilakoni.
Butuh kesabaran luar biasa lho. Serta pengetahuan  tentang perkembangan nilai sosial budaya dan  pesatnya teknologi. Pengetahuan  luas jelas diperlukan untuk mengantisipasi dan mengimbangi segala gejolak yang muncul pada anggota keluarga.
Belum lagi silang pendapat dan konflik yang muncul karena salah bertindak atau salah ucap.
Menejemen Humas dan Tamu
Berkomunikasi dengan tetangga juga ada trik dan seninya. Kalau lingkungan kita kondusif memang tak begitu masalah. Tapi jika lingkungan  termasuk kelompok orang yang sulit, maka perlu  upaya  dan kesabaran khusus.