Dari sesama teman St Xaverius Palembang seangkatannya, ada  sahabat mereka yang juga mengembara ke Bandung. Seperti Pisi Lukito (dokter bedah terkenal tahun 1970an dan 1980an).  Ada juga tokoh pendidikan  St Aloysius dan UNPAR, yakni Peter Co. Yang dulu rumahnya di jalan Cilaki Bandung. Kuliahnya juga sama di Farmasi.
Akhirnya dapat Jatah Asrama
Pernah lihat  Hotel Sawunggaling di Jalan Sawunggaling Bandung?  Dulunya  adalah Asrama Putra Mahasiswa ITB. Tapiiii…., sebelumnya lagi itu adalah asrama putri.
Ketika Asrama Sawunggaling menjadi tempat baru bagi Ibu Nur dan Halimah ini, Â ada warna tersendiri yang terekam indah.
Kehidupan asrama yang ketat dengan kedisiplinan. Makanan yang sederhana. Ada acara kalau makan pakai telur itu  sudah sangat mewah. Telurnya di belah 2. Bandingkan dengan  anggapan mahasiswi jaman sekarang, telur itu bukan makanan mewah. Biasa saja.. Bahkan sekarang ini ayam goreng juga  masuk katagori  biasa saja. Kalau dulu, itu makanan super istimewa dan kelas atas…
Kamar-kamar yang tersedia  diperuntukkan untuk lebih dari seorang. Jangan bayangkan kamar kos yang nyaman dengan  meja belajar masing-masing. Kamarnya  bisa beberapa orang. Belajarnya di meja makan.
Hidup di asrama, harus siap juga lho berjibaku  dengan gerakan cuci baju, seterika sendiri.  Ada jam-jam yang kita tidak boleh lalai. Misalkan saatnya belajar, saatnya  olahraga dan sebagainya. Mau mandi,  siap-siap antrelah.
Teman-teman yang Jadi Saudara
Nama-nama yang saya dengar dari Bunda  Nur, selain Bunda Halimah, adalah sahabat karib beliau yang sampai hari ini masih bareng dalam organisasi GOW dan YPBW. Beliau adalah Bunda Saraswati Soeharjo. Ada juga  penghuni asrama yang terbilang cantik, seperti Bunda Elsye. Beliau adalah insinyur elektro wanita pertama di Indonesia. Kelak sebagai dosen senior ITB.
Nama lain seperti Bunda  Sulastri (dulu kerja di Departemen PU  dan sebagai dosen). Ada sahabat lainnya seperti Bunda Zul Saeful Sulun, Bunda Tinneke , Bunda Murdiah Rohaji , Bunda Dewi Rahman (putrinya pernah menjadi Putri Remaja Indonesia , versi majalah gadis, Inda Deryanee Rahman), Bunda Ati….. semua  menjadi saudara se asrama. Terjalin rasa kasih sayang, satu sama lain. Kekerabatan yang bersemi indah.