Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FR] Aku Pulang Menjelajah Kemarau

14 Juli 2015   10:59 Diperbarui: 8 Juni 2021   03:58 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abah marah dan memukul Bunda. Seperti sering ia lakukan dulu demi membela ibunya. Abah selalu dihantui ketakutan dan rasa berdosa jika ia menyayangi istri. Seolah ia tengah mengkhianati ibunya.

Maafkan Inna  sayang, ini malam-malam Ramadhan terakhir. Bunda merindukanmu….  Bunda ingin minta maaf karena kemarahan itu….

Gema takbir  melantun dari langgar.  Kau menangis tersedu sayang. Mengapa saling memaafkan harus menunggu sebuah tragedi dulu terjadi….? 

“Bunda…. Besok hari Raya Iedul Fitri,  tunggu Inna ya Bunda…. Tunggu Aa. Kami rindu menziarahi makammu….  Nanti setelah menjenguk Abah di penjara…., Abah  menyesali perbuatannya… setelah  kau tiada… Nenek  , Uak dan Bibi,  mudah-mudahan mereka juga menyesal… …. ” suaramu pilu terisak.

Lantunan ayat suci Al Qur’an itu  menjadi cahaya kesejukan yang menyelimuti Bunda. Binar kedamaian dari sejuta doamu sayang.

Setidaknya , sesal dan maaf itu akhirnya  terbit juga di hati ayahmu dan keluarga besarnya sayang.  Percayalah, Bunda selalu memaafkan kalian, sepedih apapun  Bunda disakiti.

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community (sertakan link akun Fiksiana Community) Fiksiana Community

 

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun