Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nostalgia Musik Tempo Dulu: Ada Apa dengan Lagu Karya Guruh Soekarno?

16 Mei 2015   17:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:55 3126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   

Ketika lagu RENJANA (Grace Simon)   , tahun 1976an menjadi salah satu pemenang (komposisi terbaik) Festival Lagu Populer  Nasional Indonesia ,  adik sepupu ibu saya , penggemar lagu-lagu pop,  berpikir keras.  Katanya, ini jenis musik yang sedikit aneh. Melodinya janggal dan tidak familiar di telinga.   Kenapa bisa menjadi juara?

 Kalau menurut saya , seorang anak kecil, justru ini lagu  misterius, seperti dibawa ke alam  fantasi  saat mendengarnya. Seperti ada unsur mistis.            

Waktu itu bibi  saya tersebut  masih  tergolong anak muda. Jadi suka kumpul-kumpul dengan temannya. Mengobrol dan mendengarkan musik dari piringan hitam. Itu yang bentuknya seperti keping CD, tapi warnanya hitam dan besar seperti piring makan.

Terkadang mereka beralih mendengarkan siaran radio swasta yang suaranya  tidak stereo. Kalau sekarang, sedikit sember. Radio yang  mengudara, bukan gelombang FM dengan suara  bagus seperti sekarang ini. Melainkan radio dengan gelombang MW, atau SW1, SW2, dan SW3.        

Bentuk radionya,  seperti kotak,  orang bilang radio transistor. Karena saya masih kecil, tidak bisa berkomentar, jadi hanya duduk diam. Televisi yang ada hanya satu channel , TVRI.  Itupun harus menunggu sore hari , baru televisi mulai  muncul di layar kaca. Warna televisinya juga hitam putih, alias graysale.              

 “Lagu kok seperti orang ngomong ya? Ini nyanyi atau ngomong?” ketika Grace Simon tampil dengan lagu Renjana di layar TVRI  pada sebuah malam.      

Mungkin bibi saya  sudah terbiasa dengan lagu-lagu pop versi 1970an Tetty Kadi, Mamiek Slamet, Nasution Sister, Broery Pesolima, Bob Tutupoli, Koes Ploes, Panbers… dan banyak lagi. Maka ketika ada genre musik baru , lebih banyak bernada mayor, dengan bahasa  bernilai puitis tinggi, bibi saya  kebingungan.                        

Meski masih kecil, saya ikut-ikutan menyimak lagu yang kata mereka aneh didengarnya itu. Kebalikannya, saya malah suka dengan suara Grace Simon, juga lagu Renjana. Ini merupakan lagu  unik Indonesia terindah yang pertama saya  dengar.            

Di Indonesia lagu karya Guruh Soekarno Putra termasuk genrebaru. Sejumlah pengamat musik menyebutnya  Pop Kreatif. Bens Leo dari majalah Gadis mengulas karya Guruh ini seperti perpaduan (akulturasi) sentuhan musik pop Indonesia dengan  pop Barat . Bahkan juga dileburkan dengan  sentuhan etnik  tradisional.              

Lagu Renjana , kesannya misterius. Mungkin karena saya  penyuka bacaan yang  sedikit berbau dongeng , kaya imajinasi dan  khayal, lagu ini  malah  saya sukai.  Puisinya mistis, berdasarkan  sudut pandang  pribadi saya.                

Selanjutnya Andi Meriem Matalatta, biduan jelita dari Makasar , kerap dijuluki Mutiara dari Selatan,  menduduki tangga lagu populer  dengan  BULAN TOLONGLAH BETA Menurut saya, lagu ini juga  sepertinya  bermuatan  misteri. Sedikit   dongeng fantasi.  Apakah lagu ini juga tercipta dari   realita? Entahlah.                

Karena masih  ABG , saya kurang  ngeh kalau lagu  yang saya gandrungi itu juga  digubah oleh Guruh Soekarno Putra. Hanya saya suka dengan  lirik dan puisi yang  menyebut kata-kata  bidadari, dewi malam, taman bunga impian.  Mirip seperti  komik-komik  Andersen  yang saya koleksi tahun 1970an, dibeli di Toko Buku Cosmos, jalan Ciateul Bandung.          

Kalau lagu KALA SANG SURYA GILANG GEMILANG ( Kid Brothers)   ,  itu memang sudah jelas  kesohor . Ini lagu menebar semangat ,  dengan irama  mayor karya Pendiri Swara Mahardika ini.  Identik dengan pagi dan kehangatan surya.            

Perlu diketahui, Swara Mahardika pagelarannya identik dengan Guruh Soekarno, erangkap sebagai pencipta lagu, penata tari/gerak, dan desainer kostum pentas. Pagelaran Karya Guruh Soekarno dengan Swara Mahardikanta adalah kejutan  karya seni  pada masa itu.             

Pagelaran dan tarian yang mencengangkan, dengan lagu-lagu yang diciptakan oleh Guruh sendiri. Belum lagi kostum  warna warni jreng  , dan kreatifitas  selepas bebasnya unggas di langit.  Pentas dan pertunjukan serta lagu-lagu yang tampil di pertunjukan menjadi budaya pop yang digandrungi remaja.               

Hebatnya lagu karya-karya Guruh menyentuh  seluruh aspek kehidupan, mulai  lagu asmara/ cinta, sampai lagi  dengan  nasionalisme Indonesia, hingga yang mengangkat tradisi kedaerahan/etnis  Nusantara. Kritik-kritik sosial juga  dituangkan dalam karya-karyanya.           

 

Lagu-lagu Patah Hati dan Soundtrack Film

Mulailah   lagu-lagu  tema patah hati karya Guruh meledak di pasaran. Sebut saja JANUARI KELABU (Trio Bebek) , aduhai,   sangat mewakili mereka yang sedang mabuk asmara, tapi tak menemukan jawaban. Mungkin patah hati.     

Ada lagi LAGU PUTIH ( Chrisye)  ,versi  asli perdananya  dinyanyikan oleh Trio Bebek .          

Waktu itu,  teman-teman  sesama ABG suka mengulas LAGU PUTIH  ini. Katanya, ini lagu sebenarnya menggambarkan perasaan penciptanya kepada  biduanita jelita Andi Meriem Matalatta. Ada juga entah gosip entah fakta, lagu Januari Kelabu juga ditujukan kepada Andi Meriem Matalatta.        

 

LAGU PUTIH       H

Hanya ini yang tercipta untukmu, lagu sederhana dari sanubari Walau engkau  tak sudi menerima, lagu telah tercipta Jika saja, kau mau setia, pada kebenaranku yang tercela Kupastikan kisah kasih kita yang lugu, di kalam pujangga Terimalah ini, persembahan beta , lagu sederhana, hai teman Selamat tinggal kau kelam, yang kubawa hanya rindu dendam……. Kutatap sinar gemilang, sedangkan jiwaku remuk redam Lagu putihku mendayu, dan kau masih tetap kawanku….              

yagga Terimalah ini, persembahan beta , lagu sederhana, hai teman Selamat tinggal kau kelam, yang kubawa hanu dendam……. Kutatap sinar gemilang, sedangkan jiwaku remuk redam Lagu putihku mendayu, dan 

Tak kalah  digandrunginya lagu  lagu bernada patah hati  seperti KALA SANG SURYA TENGGELAM(Chrisye)  SENDIRI (Chrisye) , sampai  GITA CINTA DARI SMA (Chrisye) , PUSPA INDAH TAMAN HATI (Chrisye),  menjadi Hits yang merajai peta musik dalam negeri. Lagu-lagu tersebut sebagai soundtrack film yang digilai remaja saat itu, film Gita Cinta dari SMA.        

Mungkin saya adalah generasi yang merasakan masa remaja  dengan radio swasta sebagai andalan siang malam menemani belajar.

Karenanya  ingat betul  kawih lawas yang menjadi sahabat di kala galau.     Lagu-lagu  Cinta     Oh Kasihku sayang, dengarlah kataku, aku ingin jadi, bintang di hatimu Oh Kasihku sayang, kalau kau di sisiku, ku merasa jadi , bintang dunia…..      

Tersebut di atas adalah lirik lagu  ungkapan cinta AKU TAHU (Achmad Akbar dan Euis Darliah). Kalimat jatuh cinta karya Guruh  sangat mengena di lubuk  kawula muda saat itu. Menyusul lagu DETIK DETIK CINTA(Nani Sugianto)  termasuk  lagu favorit   banyak ABG juga saat tahun 1980an.          

 

Pernah pula Neno Warisman menyanyika lagi ASMARA yang penggalannya begini       

Asmara, ku slalu digoda asmara Engkau menghampiri diriku  untuk segera meninggalkan daku Kudirayu dalam buaian  angan-angan ..      

Pada akhir dekade 1970an ,  lagu yang enjadi buah bibir adalah SMARADAHANA (Chrisye) Entah kenapa lagu-lagu karya Guruh saat itu selalu saja diburu pasar. Sehingga otomatis karya-karya Guruh menjadi label  papan atas.       Lagu Soundtrack Film            

Ternyata  lagu-lagu karya Guruh   sangat kena di hati kawula muda saat itu.  Mungkin pas dengan  gejolak jiwa muda yang memang  naik turun dalam hal kisah kasih.          

Selanjutnya muncul lagu-lagu yang ditampilkan sebagai  soundtrack film.

 

GITA CINTA DARI SMA, PUSPA INDAH TAMAN HATI, GALIH DAN RATNA di https://www.youtube.com/watch?v=i2acbxUzN38 ,  ini lagu-lagu yang digilai remaja kala itu.         

Hanya saja  seingat penulis, lirik lagunya ditulis oleh novelis  Eddy D Iskandar, sementara Guruh  hanya menggubah  melodinya saja.  Kenapa diberitakannya sekarang ini  tidak begitu?          

 

 Lagu Masalah Kebangsaan, Kritik Sosial  dan Budaya  

 ANAK JALANAN,  ini dia,  lagu yang menggambarkan warna kehidupan remaja  saat itu. Tahun 1970an menjelang 1980an. Yang diungkap dalam  lirik lagunya  ,konflik kehidupan anak muda.  Korban keadaan,  kurang kasih sayang dan perhatian orang tua.    

Anak jalanan pada masa itu  bukan anak jalanan seperti yang suka kita lihat suka mengamen di persimpangan jalan  sekarang.

Istilah anak jalanan dalam lagu ini lebih kepada yang digambarkan dalam novel karya Teguh Esha, “Ali Topan, Anak Jalanan”.

Anak remaja , yang memilih  dunia di luar rumah, karena suasana rumahnya tak kondusif. Mereka memilih  berkelana di jalanan, meskipun tak sedikit anak orang berada.                      

Lagu kritik sosial, budaya juga tersirat dalam KEMBALIKAN BALIKU(Yopie Latul )  yang membawa kepada kemenangan festival lagu tingkat nasional tahun 1985. Di tingkat internasional, Jepang, lagu ini memenangkan penghargaan Kawakami Award dan Audience Selections Award.    

Bali  , menurut Guruh  memrihatinkan. Karena  di pulau ini  tradisinya mulai terkikis oleh  hadirnya wisatawan asing.  Banyak kafe-kafe yang   tidak lagi mencerminkan budaya luhur dan tradisi .      

Sebenarnya masih banyak kritik sosial budaya yang dituangkan lewat lagu. Sebut saja FRUSTRASI, DISCO,  LENGGAK LENGGOK JAKARTA, AJI MUMPUNG  dan banyak lagi.                     

 

Lagu Cinta Negeri

Sudah  jamak betapa seringnya bahwa Guruh Soekarno Putra mengungkap cinta tanah air. Apalagi putra proklamator BungKarno ini kerap tampil di  ajang  politik . Dalam pegelarannya  kerap ungkapan cinta negeri  menjadi  tema  pentas.

 

GILANG INDONESIA GEMILANG, CINTA INDONESIA, dan seterusnya.

Yang terbaik dan terindah.... MELATI SUCI,  ini salah satu dari  karyanya yang terbaik dan terindah. Lagu yang dipersembahkan bagi pahlawan bangsa, terutama bagi ibundanya tercinta, Ibu Fatmawati. Yang setia mendampingi Bung Karno dalam detik-detik menjelang  proklamasi Kemerdekaan Indonesia.          

Sungguh melodi yang tercipta dan puisi yang  digubahnya,  sangat agung menyentuh kalbu. Lagu yang bukan hanya penuh wibawa, tapi lembut menyentuh,  dalam dan penuh rasa damai.          

 

 Lagu-lagu  Misteri , Fantasi  , dan Mistik              

Ketika Guruh Soekarno  , lumayan kontroversial , ikut tampil dalam film layar lebar  Hantu Seluler , bersama Permadi, sempat mengundang kritik. Pasalnya film  horor atau misteri dianggap  film-film yang tidak mencerdaskan.             

Tapi begitulah, sisi lain Guruh Soekarno adalah juga  hal-hal  yang mistis spiritual. Tahun 1980an ,  dalam sebuah majalah remaja MONITOR , bukan Tabloid Monitor ya, yang sampul covernya bergambar Gladys Suwandy, Guruh diwawancarai.           

 Ada kalimat yang mengungkapkan, bahwa Guruh bercerita, bahwa ia mempunyai ‘teman’ atau sahabat, yang suka datang di larut malam.       Tak heran  ada beberapa lagu Guruh yang menurut penulis juga penuh misteri.

 

 Antara lain ini dia      

 

 BIDADARI TIMUR (Irawadi)                      

 PERTEMUAN KITA (Randy Anwar)

 MISTERI MIMPI (Harvey Malaiholo)                     

 KALIMANTAN OH KALIMANTAN (Chrisye)                           

 RINAI HUJAN  (Bornok Hutauruk)   https://www.youtube.com/watch?v=2xRZBuAKlQ4 

DAMBAANKU LUKISAN DEWATA    

Ketika itu belumlah kusadari, hatiku telah terperangkap dan kau tawan Berbagai rasa, datang menghampiri melukis dengan jelas sesosok bayangan Dagu anggun berbelah di bawah bibir merekah.. Mata kerlingan sipit, tatkala berteduh di balik awan….. Kau membuatku tergila-gila…  

 

             

 

 

 

 KALIMANTAN KALIMANTAN

            

DAMBAANKU LUKISAN DEWATA    

Ketika itu belumlah kusadari,

hatiku telah terperangkap dan kau tawan

Berbagai rasa, datang menghampiri melukis dengan jelas sesosok bayangan

Dagu a........ di bawah bibir merekah..

Mata kerlingan sipit, tatkala berteduh di balik awan….. Kau membuatku tergila-gila…

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun