Mohon tunggu...
Masrida Situmorang
Masrida Situmorang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Teori Belajar Behavioristi di Dunia Pendidikan

20 Desember 2022   17:50 Diperbarui: 20 Desember 2022   18:02 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dalam kehidupan, seseorang tidak akan terlepas dari belajar. banyak teori-teori belajar yang dapat diterapkan dalam hal pendidikan. Dan teori-teori ini tentunya sangat diperlukan dalam hal mengembangkan potensi seseorang. Salah satunya adalah teori belajar behavioristik. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana penerapan teori belajar behavioristik tepatnya di lingkungan pendidikan. Dengan hal ini disarankan untuk menerapkan teori belajar behavioristik dalam pembelajaran supaya dapat mengembangkan potensi seseorang itu. 

Teori belajar behavioristik ialah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang karena adanya stimulus dan respon. Artinya teori ini biasanya terjadi apabila ada suatu objek dan subjeknya. Jadi teori belajar humanistik ini paling mengutamakan tingkah laku seseorang. Aliran behavioristik berpandangan bahwa segala sesuatu kelakuan adalah susunan reflaks yang sama dengan psikologi. Guru yang memegang pandangan ini berpendapat bahwa perilaku siswa adalah reaksi terhadap lingkungan masa lalu dan sekarang dan bahwa semua perilaku adalah hasil belajar. Teori belajar behavioristik ini dipelopori oleh Thorndike, Pavlov, Watson, Wiliam James dan Guthrie. 

Ada beberapa ciri-ciri dari behavioristik yaitu:

1. Menetapkan orientasi sebagai peranan reaksi.

2. Mengutamakan orientasi mekanisme supaya terbentuknya hasil belajar.

3. Mementingkan orientasi pengaruh lingkungan.

4. Mementingkan orientasi unsur-unsur atau bagian-bagian.

5. Mementingkan sebab-sebab pada masa lalu.

6. Pada pemecahan masalah, orientasi bercirikan trial and eror (mencoba-coba belajar dari kesalahan).

Setiap teori belajar pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan teori belajar behavioristik antara lain:

1. Dapat memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan.

2. Pemaparan materi yang detail.

3. Dapat membentuk konsentrasi yang tinggi 

Kekurangan teori belajar behavioristik antara lain:

1. Pembelajara hanya perpusat pada guru.

2. Siswa hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan dari guru.

3. Siswa tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.

Bagaimana cara penerapan teori belajar behavioristik di dunia pendidikan?

Dalam teori belajar behavioristik guru sangatlah berperan penting karena gurulah yang memberikan stimulus kepada peserta didik. Guru dapat memotivasi, mengajari, membuat latihan, dan menguatkan karakter dari peserta didik. 

Adapun hal yang harus diterapkan guru dalam pelaksanaan teori belajar behavioristik ialah:

1. Pendidik harus menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap.

2. Pendidik harus lebih banyak memberikan contoh berupa petunjuk saat mengajar.

3. Ketika guru melihat adanya kesalahan, baik pada materi maupun siswa, maka guru akan segera memperbaikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun