Mohon tunggu...
Ratman Aspari
Ratman Aspari Mohon Tunggu... Jurnalis - baca-tulis-traveling

abadikan hidupmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenapa Mereka Tak Lagi Bersahabat

15 Juli 2022   16:28 Diperbarui: 15 Juli 2022   16:37 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tak sanggup lagi menatap gunung, hutan dan lautan,

Mereka adalah sahabatku yang dulu ramah,

Namun, kini seolah mereka semua sudah berubah

Saling curiga, tak lagi memberikan kedamaian

Gunung yang menjulang, selalu mendekapku dari sengatan mentari pagi

Menahaku dari semilir angin lembah, antah berantah

Hutan yang menghijau, nan elok dipandang, memberiku kedamaian

Desiran ombak, gelombang laut, yang selalu menghiburku,

Kini semua itu hilang, tak lagi ada canda tawa dengan mereka, sahabat-sahabatku

Gemuruh, memuntahkan laharnya, gunung melampiaskan kemarahanya

Banjir dan longsor tak lagi tertahan oleh hutan yang tinggal separo, mengering

Gelombang laut mengamuk, menerjang pantai, luluh lantah

Aku terpekur, merenung, anganku melayang kembali ke masa silam

Mengingat ayaku, mencangkul, membajak dengan kerbau

Sahabatku Si Pelaut menangkap ikan dengan jaring dan perahu kayu reotnya

Nenek tua ditepi hutan memungut daun jati, jadi bungkus nasi

Semua berjalan sangat alami

Tidak ada rasa iri dan dengki kepada sesama

Saling melindungi, saling memberi

Keseimbangan alam terjaga, terasa damai

Atas nama modernisasi dan teknologi,

Semuanya berubah, ulah manusia semakin serakah

Deru mesin dan cairan kimia, meracuni alam sekitar kita

Memberangus, meluluhlantahkan, kehidupan mereka

Aku semakin rindu pada sahabat-sahabatku

Seolah aku ingin kembali kemasa lalu

Diakhir sisa umurku, dan demi anak cucuku

Aku ingin melihat sahabat alamku,kembali seperti masa lalu

Kalisari, 15 Juli 2022

Oleh : Ratman Aspari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun