DESKRIPSI SINGKAT
Pembelajaran merupakan suatu upaya guru untuk membantu siswa mengembangkan potensi intelektualnya agar berkembang secara optimal. siswa mampu meningkatkan interaksi dengan lingkungannya, sehingga siswa mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia disekitarnya.
Seperti yang kita ketahui, pembelajaran IPS kurang, bahkan tidak pernah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri yang menuntut peserta didik aktif, kreatif, dan kritis, sehingga kemampuan nalar siswa tidak berkembang.
Diperkirakan kondisi tersebut menyebabkan siswa menjadi pasif, hal ini nampak ketika pembelajaran IPS berlangsung, masih dijumpai kebanyakan siswa, tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa lebih banyak diam saja.
Pada saat guru menyampaikan informasi, sebagian siswa bercanda sendiri dengan temannya, diduga hal ini terjadi antara lain disebabkan oleh karena kebiasaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru berpusat pada guru, dan pembelajaran yang monoton.
Dengan adanya masalah tersebut, kegiatan yang telah penulis susun diharapkan dapat berdampak pada kreatif, aktif dan pola pikir kritis siswa. Adapun judul Penilitian Tindakan kelas yang akan penulis lakukan adalah “Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata pelajaran IPS Dengan Berbasis Lingkungan” yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu, menyusun rancangan pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan.
Dampak yang muncul dari kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan tersebut adalah siswa menjadi terbiasa untuk aktif sehingga dapat berfikir kritis dan kreatif, terbiasa berpendapat apalagi untuk mengajukan pertanyaan sehingga manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah meningkatnya kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Kata kunci: meningkatkan kreativitas,pembelajaran berbasis lingkungan
Berikut tahapan-tahapan dan output dari kegiatan aktualisasi di SMP Negeri 1 Nunukan Selatan dalam rangka mengatasi isu yang diangkat.
Kegiatan pertama : Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berikut tahapan-tahapan kegiatan dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran:
- Mempersiapkan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar adalah seperangkat kemampuan yang menyangkut sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus di miliki oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran. Setelah berkoordinasi dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, maka di temukanlah Kompetensi dasar untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosisal di akhir semester adalah menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan.
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah mengetahui kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan di capai, penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terkait menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan yang kemudian penulis kolaborasikan dengan pembelajaran berbasis lingkungan guna meningkatkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Berikut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah penulis susun:
- Menyampaikan draft rancangan kepada guru mata pelajaran dan kepala sekolah
Tahapan ketiga dari kegiatan pertama adalah menyampaikan draft rancangan aktualisasi kepada guru mata pelajaran IPS serta manyampaikan juga kepada kepala sekolah agar mendapat persetujuan melaksanakan kegiatan aktualisasi. Setelah mendapatkan persetujuan, maka rancangan kegiatan aktualisasi yang sudah di susun dapat dilaksanakan di minggu berikutnya.
Kegiatan Kedua : Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar
Sesuai dengan rancangan aktualisasi yang sudah di susun, kegiatan kedua adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Adapun tujuan dari kegiatan ke dua ini adalah agar peserta didik mampu menguasai materi ajar yang di beri,
Berikut tahapan-tahapan kegiatan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar:
- Mempersiapkan materi pembelajaran
Dalam hal ini, materi yang akan di persiapkan untuk di ajarkan adalah materi yang sudah di susun dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran, yaitu materi tentang menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan yang mencakup definisi peta, atlas, globe serta jenis peta, lengkap beserta dengan tugas latihan sebagai tolak ukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah di ajarkan. Adapun output dari tahapan kegiatan ini berupa buku ajar, presensi siswa dan soal tugaas latihan pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal sebagi berikut:
- Mengajar Mata Pelajaran Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah di buat
Pada tahap ini, dengan mengunakan metode konvensional, serta berpatokan pada rencana pelaksanaan pembelajaran, penulis menjelaskan materi tentang peta agar peserta didik mmpu membedakan peta, atlas dan globe serta mampu mengidentifikasi jenis-jenis peta.
- Pemberian TugasSetelah penulis mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sesuai dengan Rencana Pelaksnaan Pembelajaran, maka di lakukanlah evaluasi dengan pemberian tugas latihan untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah di ajarkan
Kegiatan Ketiga : Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis Lingkungan
Kegiatan terakhir dari rancangan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan berbasis lingkungan. Maksud dari berbasis lingkungan di sini adalah bagaimana peserta didik bisa memanfaatkan lingkungan sekitar dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Berikut merupakan tahapan-tahapan kegiatan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis lingkungan:
- Membimbing peserta didik terkait kegiatan yang akan di lakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah di buat.
Pada pembelajaran sebelumnya, siswa diajarkan tentang ketata ruangan yang menyangkut definisi peta, jenis peta, fungsi peta dan lain-lain. Disini, penulis mencoba mengarahkan siswa untuk membuat atau memproduksi alat peraga sendiri berupa peta timbul dengan memanfaatkan bahan dan alat yang ada di lingkungan sekitar sekolah dengan harapan dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
- Persiapan bahan dan alat
Bahan-bahan yang bisa di dapatkan di lingkungan sekolah untuk membuat alat peraga berupa peta timbul adalah dengan memanfaatkan kertas bekas, baik kertas koran maupun kertas bekas lain nya yang sudah tidak terpakai yang bertumpuk di sekitar kantor serta tripleks bekas yang sudah tidak terpakai yang di peroleh di perpustakaan, selain itu penulis juga mempersiapkan alat-alat tambahan lainnya seperti pensil, lem, cat pewarna dan kuas agar tidak membebankan biaya ke peserta didik.
- Proses pengelolaan bahan yang ada di lingkungan menjadi media pembelajaran
Setelah mempersiapkan alat dan bahan yang di perlukan, penulis membimbing peserta didik untuk mulai berkreasi memproduksi alat peraga berupa peta timbul. Adapun langkah-langkah yang peserta didik lakukan adalah sebagai berikut:
Peserta didik mempersiapkan bubur kertas koran yang sudah di robek menjadi bagian-bagian kecil yang sudah di rendam selama satu malam
Setelah itu peserta didik mempersiapkan lem yang kemudian mengaduknya bersamaan dengan bubur kertas yang sudah di persiapkan
Sambil mengaduk lem dengan bubur kertas, anggota kelompok yang lainnya mulai menggambar sketsa pulau yang di instruksikan oleh penulis
Jika bubur kertas sudah tercampur merata dengan lem, dan sketsa sudah selesai di gambar, maka tempelkan bubur kertas ke alas sesuai dengan pola sketsa peta yang telah di gambarkan
Setelah tempelan bubur kertas kering, maka di lakukan pewarnaan pada tempelan agar peta timbul yang di buat terlihat lebih menarik.
Tahap akhir dari kegiatan ke tiga ini adalah penilaian hasil kreativitas peserta didik dalam pembuatan alat peraga berupa peta timbul dan ada dua output dari tahapan kegitan ini yaitu hasil produk kreatif. Berikut gambaran output yang telah di hasilkan
Catatan:
Manfaat Kegiatan
Adapun Dampak dan manfaat dari kegiatan aktualisasi yang dilakukan adalah :
- Menumbuhkan jiwa seni
- Memanfaatkan barang-barang bekas
- Meningkatkan kreatifitas anak sejak dini
- Memberikan rasa percaya diri dan kesenangan sekaligus mengajak anak untuk berfikir rasional.
- Membangkitkan minat dan pehatian anak
- Meningkatkan rasa ingin tahu dan aktivitas belajar anak
- Memfasilitasi dan mengembangkan rasa ingin tau, tekun, terbuka, kritis, tanggung jawab, kerjasama dan mandiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H