Mohon tunggu...
Muhammad Fithrah Fanani
Muhammad Fithrah Fanani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya adalah seorang yang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sang Filsuf Modern Rene Descartes

30 September 2023   05:49 Diperbarui: 30 September 2023   05:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia filsafat modern, nama Rene Descartes sudah tidak asing di telinga para pecinta filsafat atau filsuf.. Rene Descartes ialah sosok seorang filsuf berkebangsaan prancis yang dilahirkan di sebuah tempat Bernama La Haye, Prancis pada tanggal 31 Maret 1959. Descartes termasuk orang yang menganut agama katholik. Descartes juga memiliki nama lain, dia sering juga dikenal sebagai Renatus Cartesius. Rene Descartes adalah anak dari Joachim Descartes yang keempat. Joachim Descartes lebih dikenal sebagai seorang anggota parlemen di kota britari, provinsi Renatus di Prancis. Rene juga memiliki seorang nenek yang ahli dalam hal pengobatan dan kedokteran (Mursyid Fikri, 2018).

Masa muda Descartes terkenal sebagai pribadi anak yang cerdas, suka berfikir, dan hobi menyendiri. Dalam pendidikan, Rene Descartes mulai menempuh pendidikan dari bangku sekolah di Yesult yang bertempat di La Fleche semenjak tahun 1604-1612. Pada jenjang pendidikan inilah Rene memperoleh banyak pengetahuan yang sangat penting dan luar biasa. Pengetahuan tersebut yakni tentang karya ilmiah Latin dan Yunani, music, acting, bahasa Prancis, logika filsuf Aristoteles, dan Etika Nichomarus (Ngismatul Khoiriyah, 2014).

Rene Descartes termasuk filsuf yang aktif berkarya dan menulis berbagai karya berupa tulisan. Rene memiliki banyak karya dalam hal kepenulisan (Mursyid Fikri, 2018). Diantara Karya-karyanya yang dianggap memiliki peran penting yakni :

  • Discours de la method pada tahun 1637, buku ini ditulis ketika Descartes memilih bergabung dengan para tantara Bavaria selama musim dingin antara tahun 1619 hingga 1620. Dalam buku ini, Rene mengejawantahkan pemikiran perkembangan intelektualnya. Dalam karyanya ini, dia menyatakan tidak puas terhadap filsafat pengetahuan yang menjadi objek kajian penelitiannya.
  • Meditationes de Prima Philosophia pada tahun 1641

Rene Descartes terkenal dengan julukannya sebagai “Bapak Filsafat Modern”. Seorang ilmuwan lain bernama Betrand Rusel berpendapat bahwa gelar yang disandang Rene tersebut diberikan atas jasanya sebagai orang yang pertama  meletakkan dasar-dasar filsafat modern. Rene berpand membangun ilmu filsafat berdiri diatas keyakinan diri sendiri yang dihasilkan oleh pengetahuan rasional (Riyadi & Vidya Sukma, 2019). Ini merupakan prestasi gemilang dari sosok Rene, karena dengan pemikiran dan pendapatnya itulah, filsafat modern dapat semakin berkembang.

Selain terkenal dalam hal filsafat, Rene Descartes juga dikenal sebagai ahli polymath, yakni seorang yang memiliki perhatian atau dedikasi tinggi dan luas dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu-ilmu pasti (matematika, astronomi dan lain sebagainya) (Mursyid Fikri, 2018). Hal ini tidak lepas dari perhatiannya dalam ilmu pengetahuan. Rene Descartes memiliki peran yang sangat besar dalam dunia ilmu. Pencapaiannya yang sangat gemilang telah ditorehkannya melalui keberhasilannya dalam menemukan ilmu ukur coordinator. Alat ini sangat penting digunakan untuk mengukur atau menghitung untuk menghasilkan suatu akulturasi yang tinggi dan tepat.

Dalam Ilmu Filsafat, Rene Descartes memiliki pandangan dasar atau pondasi dalam ajaran filsafatnya yang sangat terkenal. Ajaran filsafatnya ini yakni mengenai ajaran yang menegaskan bahwa kebenaran tertinggi berada pada akal budi manusia. Menurut pandangan Rene Descartes, rasio merupakan sumber dari segala sumber dalam pengetahuan. Akan tetapi hanya rasio sajalah yang dapat mengantarkan seseorang menuju suatu kebenaran.(Mursyid Fikri, 2018).

Maka sebab itulah yang melatarbelakangi Descartes sangat menekankan agar tidak memercayai segala hal di luar rasio kemampuan berpikir manusia. Menurut pandangannya, karena segala kesaksian yang bersumber dari luar konteks rasio nalar manusia adalah suatu hal yang tidak pasti dan tidak dapat dipercayai.. Rene Descartes juga mengemukakan tentang adanya tiga ide-ide bawaan atau yang disebut innate ideas (Riyadi & Vidya Sukma, 2019), diantaranya yakni :

Idea Allah merupakan suatu wujud yang sempurna dan paling tinggi. Dalam hal ini, karena dia mempunyai idea yang sempurna, maka pasti ada sesuatu yang lebih sempurna dari hal itu. Wujud yang sempurna ialah Allah.

Idea Pemikiran, yakni ide yang memungkinkan diri saya (kita) sebagai suatu ciptaan yang berpikir (pemikiran adalah suatu hakikat saya).

Idea Keluasan, yakni memungkinkan bahwa kita dapat mengerti suatu materi (benda atau objek-objek) sebagai suatu keluasan, karena  hal itu dapat dipelajari secara kuantitatif atau dalam hal ilmu matematika atau ilmu ukur atau ilmu pasti.

Rene Descartes juga masyhur sebagai tokoh aliran Rasionalisme dalam filsafat modern. Rasionalisme sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, merupakan aliran yang menitikberatkan pada aspek akal atau rasio yang membentuk suatu ilmu pengetahuan. Bagi Descartes, akal adalah suatu hal yang sangat penting bagi manusia. Pandangan Descartes ini memiliki pengaruh dan efek dalam sebuah revolusi falsafi di negara bagian Eropa. Hal itu dikarenakan pendapatnya yang sangat revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seorang bisa berfikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun