Mohon tunggu...
PRIYANTO
PRIYANTO Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya adalah seorang penulis di blog https;//sangpemimpi.xyz/ yang menulis mengenai Buku tafsir arti mimpi dan prediksi angka keberuntungan anda. Anda juga dapat mengetahui segala sesuatu di mengenai ilmu jawa di dalam blog saya tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Mimpi Menurut Berbagai Persepsi

6 Oktober 2019   20:58 Diperbarui: 21 Agustus 2022   04:48 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MIMPI, ialah kata yang seringkali kita dengar,kita baca,atau ialah suatu hal yang seringkali kita mencari artinya.

Ada bermacam langkah orang memandang makna mimpi ,baik itu lewat pemikiran agama,psikologi,budaya atau klenik.

Banyak yang memandang mimpi hanya bunga tidur semata-mata,cuma bentuk dari kemauan yang belum terwujud atau serta tidak ada mempunyai arti sama sekali.

Tapi banyak pula yang seringkali mengkaitkan mimpi dengan tanda-tanda alam yang harus direspon serta di antisipasi.

Bahkan juga seseorang Adolf hitler serta beberapa raja di waktu dulu tetap mengangap mimpi ialah satu tanda-tanda alam.

Lepas dari bagaimana kita menanggapi mimpi,kesempatan kali ini saya akan mengulas mengenai mimpi dari beberapa jenis persepsi.

Makna Mimpi Menurut Bahasa Indonesia

Makna mimpi Dalam kamus besar bahasa indonesia ialah " Suatu hal yang disaksikan atau dihadapi waktu tertidur".

Jadi saat kita punya mimpi tentulah waktu kita sedang tidur saoalnya kalau tidak tidur bermakna itu kita bukan sedang punya mimpi tapi melamun.

Mimpi dapat di artikan jadi suatu hal harapan yang ingin kita capai di waktu akan datang atau umum dikatakan sebagai " IMPIAN".

Dengan begitu bisa kita simpulkan makna mimpi dalam pengetahuan bahasa ialah suatu hal yang tidak riil atau masih di dalam harapan kita.

Mimpi Menurut Agama Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun