Mohon tunggu...
PUDJO SUPRAPTO
PUDJO SUPRAPTO Mohon Tunggu... -

Businness owner, Writer, Blogger, and Banker

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

I k h l a s

3 Februari 2010   11:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:06 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Al-junayd mengatakan, "Keikhlasan adalah rahasia antara Allah dengan si hamba. Bahkan malaikat pencatat tidak mengetahui sedikit pun mengenainya untuk dapat dituliskannya, setan tidak mengetahuinya hingga tidak dapat merusaknya, nafsu pun tidak menyadarinya sehingga ia tidak mampu mempengaruhinya."

Ruwaym menjelaskan, "Ikhlas dalam beramal kebaikan berarti bahwa orang yang melakukannya tidak menginginkan pahala, baik di dunia maupun di akhirat."

Dikatakan kepada Sahl bin Abdullah, 'Apakah hal terberat pada diri manusia?" Ia menjawab, "Keikhlasan, sebab diri manusia tidak punya bagian di dalamnya."

Ketika ditanya tentang ikhlas, salah seorang Sufi menjawab, "Ikhlas berarti engkau tidak memanggil siapa pun selain Allah swt. untuk menjadi saksi atas perbuatanmu."

Salah seorang Sufi menuturkan, "Aku menemui Sahl bin Abdullah pada hari jum'at di rumahnya sebelum shalat. Ada seekor ular di rumahnya, hingga aku ragu-ragu berdiri di pintu. Ia berseru, 'Masuklah! Tidak seorang pun dapat mencapai hakikat iman jika ia masih takut pada sesuatu pun di atas bumi.' Kemudian ia bertanya, Apakah engkau hendak mengikuti shalat jum'at?' Aku menjawab, jarak dari sini ke masjid di depan kita adalah sejauh perjalanan sehari semalam.' Maka Sahl lalu menggandeng tanganku, dan sesaat kemudian kami telah berada di masjid itu. Kami masuk ke dalam dan shalat, kemudian keluar. Sahl berdiri di sana, melihat ke arah orang banyak, dan berkata, 'Banyak orang mengucapkan Laa i1aaha illallaah, tapi yang ikhlas amatlah sedikit'."

Makhul berkata, "Tidak seorang pun hamba yang ikhlas selama empatpuluh hari, kecuali akan mendapatkan sumber hikmah memancar dari hati pada lisannya."

Yusuf bin al-Husain berkomentar, "Milikku, yang paling berharga di atas dunia ini adalah keikhlasan. Betapa seringnya aku telah berjuang untuk membebaskan hatiku dari riya', namun setiap kali aku berhasil, ia muncul dalam warna yang lain!"

Abu Sulaiman berkata, "Jika seorang hamba berikhlas, maka terpotonglah waswas (rasa takut dan khawatir) dan riya'."

Jadi berhati-hatilah dengan hatimu untuk sempurnanya ibadahmu

Dan niatkan dengan Ikhlas untuk mencari ridhoMu agar mendapat mahabbahMu dan mencapai marifatMu

Wassalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun