Mohon tunggu...
PUDJO SUPRAPTO
PUDJO SUPRAPTO Mohon Tunggu... -

Businness owner, Writer, Blogger, and Banker

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aku dan Rabbku

4 Februari 2010   15:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:05 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya aku malu kalau mengingat-ingat kalimat ini, tapi tetap tidak peduli.

“Basahilah lidahmu dengan dzikir

Aduh.. jujur sebenarnya sudah berapa kali saya denger hadist ini tapi ...waktu yang digunakan untuk berdzikir masih sedikit, padahal Allah berfirman "AKu bersama hamba-Ku ketika dia mengingat-Ku". Allahu Akbar. Luar biasa, aku mencoba untuk melakukan variasi dalam berdzikir kenapa tidak ?

La illahaillallah adalah sebaik2 dzikir ...wueshh pikiranpun mulai menerawang balasan apa yang akan Allah kasih jika saya mengucapkan Laillahailallah sebanyak 1x, atau 33x, ataukah 165x atau apakah sama dengan senilai uang 1 juta,10 juta atau 100 juta, lebih, pasti lebih dari itu di hadapan Rabbul Izzati. Subahannallah. Rugiii.....berapa sudah waktu yag hilang, uang yang hilang, istana yang tertunda di surga nanti - InnaLillahiwainaillaihi'irojiun. Nggak apa apa kan berdagang dengan Allah. Yach namanya juga anak Accounting, apalagi anak Matematika

Imam Al Ghazali dalam risalahnya Al Asma Al Husna menuliskan kecintaan kepada Allah bisa ditingkatkan dengan tiga cara ;


  • (i) mengingatnya
  • (ii) mempercayainya
  • (iii) mempertahankannya.

Begitu pula Pak Ary Ginanjar dalam bukunya "Rahasia membangun kecerdasan Emosional dan Spiritual" beliau menulis bahwa seorang hamba bisa menjadi manusia yang luar biasa jika mau meneladani sifat-sifat Allah dengan cara mengingat-ingatnya dan meneladani sifat-sifat-Nya.

Sesungguhnya antara hamba dengan Rabbnya ada 2 panghalang ; (i) ilmu dan (ii) ego (Aku).

Perasaan jenuh, bosen, mandek atau tidak ada peningkatan terkadang datang pula, tapi ingat pesan "yang mencari akan menemukan" ada secercah harapan untuk mencari lagi, baik itu dari buku, artikel baik itu di majalah atau di internet, seminar , maupun taklim - apa saja. Alhamdulillah masih ada rasa haus yang belum terpuaskan dengan minuman yang standard. Mencoba untuk flash back ke zaman para sahabat yang memiliki tingkat keimanan yang mempesona dan berdecak kagum setiap kali membaca kisahnya, sudah tentu pengetahuan mereka tentang surga, neraka, negeri akhirat dan segala sesuatu yang terjadi didalamnya berbeda dengan pengetahuan saya dan itu mungkin yang membuat tingkat keimanan saya seolah tak bergerak.

Ego, Aku "barang siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya dan barang siapa yang mengenal dirinya maka tidak ada waktu untuk mencari kesalahan orang lain". Ada perasaan aneh menghampiri ketika mencoba berlama-lama bercermin. sudah berapa jauh saya mengenal diri saya dengan baik dan sudah berapa lama saya menyadari begitu sangat rentannya melakukan kesalahan setiap detik.

Menjadi milik-Nya bukan sebaliknya menjadikan Allah sebagai milik saya dan mengikuti semua keinginaan saya - Naudzubillahiminzalik, kebodohan apalagi yang akan saya lakukan berlarut-larut. STOP. "Ya Rabb biarkan aku menjadi milik-Mu selamanya...menyatu bersama-Mu, biarkan jiwa ini terbakar oleh cahaya-Mu.....cinta-Mu".

Teringat kembali firman Allah SWT "Sesungguhnya Aku mengikuti perasaan hamba-Ku terhadap-Ku" kenapa tidak saya coba untuk mengatakan ke diri saya sendiri dengan menggunakan 3 metode dari imam Al Ghazali diatas : "saya selalu bersamaMu ya Allah" (bukannya saya ingin bersamaMu), "saya selalu mencintaiMu ya Rabb" (bukannya saya ingin mencintai-Mu), "saya selalu merindukan-Mu ya Tuhanku". Ada perasaan puas yang mengalir, seolah-olah sesuatu yang sudah tercapai dan tinggal menikmati saja perjalanan hidup bersama Al Malik, Al Aziz.

Perasaan tenang, aman, damai, bahagia yang selama ini dicaripun mulai rajin menjenguk orang sakit maupun pesakitan seperti saya yang dipenjara badannya asal jangan otaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun