Mohon tunggu...
Petrik Matanasi
Petrik Matanasi Mohon Tunggu... -

Peziarah & Pemerhati Sejarah Nusantara. Asal Balikpapan. Kuliah sejarah 7 tahun di UNY Jogja. Kini tinggal Palembang. Bukan penulis handal, hanya saja suka menulis hal-hal yang humanis. Apapun yang saya tulis atau ucap, sulit sekali bagi saya untuk tidak Historis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marsose Oh Marsose

23 Oktober 2010   10:41 Diperbarui: 21 Juni 2017   09:10 11280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[xi] Imam Soedjono, Yang Berlawan: Membongkar Tabir Pemalsuan Sejarah PKI, Yogyakarta, Resist Book, 2006. h. 37.

[xii] Sibarani, h. 204

[xiii] H.C. Zentgraaff, Aceh, ab. Firdaus Burhan,Jakarta, Depdikbud Direktorat Jarahnitra, 1983. h. 177.

[xiv] Sibarani,. h. 204

[xv] H.C. Zentgraaff, h. 178.

[xvi] H.C. Zentgraaff, h. 178.

[xvii] H.C. Zentgraaff, h. 179.

[xviii] H.C. Zentgraaff, h. 179.

[xix] TROMPET (organ van den Bond van Inheemsche Gepensionereerd Militairen) no 72 tahun ke 6, edisi Januari 1940. h. 4-5.

[xx] TROMPET no 72 tahun ke 6, edisi Januari 1940., h. 4-5.

[xxi] TROMPET no 73 tahun ke 6, edisi Februari 1940., h 6-7.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun