Mohon tunggu...
Petrik Matanasi
Petrik Matanasi Mohon Tunggu... -

Peziarah & Pemerhati Sejarah Nusantara. Asal Balikpapan. Kuliah sejarah 7 tahun di UNY Jogja. Kini tinggal Palembang. Bukan penulis handal, hanya saja suka menulis hal-hal yang humanis. Apapun yang saya tulis atau ucap, sulit sekali bagi saya untuk tidak Historis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dari Ngak Ngik Nguk hingga Deg Deg Plas

28 September 2010   03:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:54 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


Album gagal dalam penjulan tidak selamanya buruk dari sisi musikalitas. Entah apa yang dipikirkan Tony, apakah album itu akan laris ketika dirilis kita tidak tahu. Orang pada masa itu boleh saja memasukan rekaman mereka ke tong sampah. Sekarang album yang katanya dulu tidak laris itu masih kerap diputar, walau semakin jarang yang memutarnya sekarang ini. Karena orang lebih menyukai lagu-lagu baru. Biar tidak ketinggalan zaman kata mereka. Bagaimanapun, Tony dan dua bandnya menjadi anak di zamannya dan menjadi salah satu mata rantai dalam perkembangan msuik pop tanah air hingga seramai dan beragam seperti sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun