Sedikit prihatin ketika melihat anak-anak jaman sekarang tak tahu makanan khas negeri sendiri. Suatu hari ketika saya melihat salah seorang murid saya yang sedang asyik ngobrol bersama teman-temannya. "Eh, kemarin kamu jadi ke K*C ya?", kata salah satu murid saya. Dan temannya menjawab, "jadi donk.. ayam goreng di sana enak banget".
Seketika itu saya menghampirinya dan bertanya, "Kamu suka ayam goreng K*C ya? Lebih suka mana K*C dengan kue mendut dan cucur?. Sentak murid saya sedikit kaget dan bertanya. "Kue mendut itu yang mana pak?". Dan saya kembali membalas, "Masak kue khas negerimu sendiri tidak tahu". Dan akhirnya kami melanjutkan dengan obrolan yang lumayan panjang.
Dari permasalah tersebut lah kenapa saya ingin membahas kua mendut, agar kawan-kawan yang juga masih belum tahu bisa mendapat sedikit informasi mengenai kue mendut. Kue mendut ini sebenarnya merupakan salah satu olahan kue basah khas Jawa yang dahulunya sangat terkenal.
Kue yang satu ini biasanya digunakan sebagai menu makanan saat upacara adat seperti kenduri, selamatan, dan beberapa event lainnya. Namun seiring perkembangan jaman, kue mendut kini mulai dilupakan dan diganting dengan kue modern. Mungkin saat ini anda masih bisa menemukan kue mendut di beberapa pasar tradisional yang ada di Jawa Timur.
Ada dua jenis mendut yang saya kenal. Yang pertama adalah mendut ketan, dan yang kedua adalah mendut singkong. Kedua mendut tersebut sebenarnya sama, hanya saja bahan baku untuk membuatnya yang berbeda. Kue mendut ini dibungkus menggunakan daun pisang dan didalamnya diisi kepada manis.
Buat anda yang penasaran bisa coba lihat: resep mendut ketan. Bicara soal cara membuat kue mendut ketan, saya jadi teringat beberapa waktu lalu juga pernah mencoba membuatnya. Adonan mendut ketan terbuat dari tebung ketan yang diuleni hingga kalis. Setelah itu adonan tersebut dibentuk pipih dan diiisi parutan kelapa yang dicampur dengan gula merah.
Setelah itu mendut digulung dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Makanan yang satu ini rasanya sangat khas dan enak. Cocok digunakan sebagai teman santai sambil ngeteh di sore hari. Mungkin teman-teman sekalian ada yang mau menambahkan? Silahkah. Sekian informasi yang bisa saya sampaikan. Ada kurang lebihnya saya mohon maaf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H