Mohon tunggu...
Andi Nur Baumassepe
Andi Nur Baumassepe Mohon Tunggu... Dosen - Adalah seorang dosen, konsultas bisnis Manajemen dan Peneliti

berkecimpung dalam dunia konsultan bisnis dan manajemen, serta pengajar di Universitas Hasanuddin. Membantu korporasidan startup series A dalam scale up bisnis, pengembangan bisnis model dan matching investor skema Private equity. Membantu pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan dan dunia Industri. Silahkan kontak baumassepe@fe.unhas.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menanti Pemimpin Daerah yang tidak Gaptek

16 Oktober 2024   16:26 Diperbarui: 14 November 2024   03:58 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilkada serentak akan terlaksana tidak lama lagi. KPU telah menjadwalkan tanggal 24 November pemungutan suara pilkada serentak. Dalam konteks pasca-pilkada ini, penting untuk mengingatkan bahwa teknologi informasi memiliki peran krusial dalam tata kelola pemerintahan modern. Bahasa gaulnya tidak ganptek (gagap teknologi)

Pemerintah pusat, provinsi, hingga daerah harus bergerak menuju digitalisasi yang terintegrasi. Pemutakhiran basis data, dan pengembangan Sistem Teknologi Informasi pemerintahan menjadi langkah strategis yang harus segera dilakukan oleh kepala daerah terpilih.

 Sistem Teknologi Informasi dalam tulisan ini mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas layanan publik. Mengapa ini penting?

Belajar dari pandemi tatkala pemerintah hendak memberi bantuan stimulus kepada pelaku UKM, orang miskin, pengangguran, faktanya pemerintah pusat dan kepala daerah dibuat kelimpungan masalah data. Mereka kasak kusuk mengumpulkan data, saling lempar kewajiban dan koordinasi.

Naifnya lagi manipulasi data kerap dilakukan oleh kepada daerah agar terlihat "berhasil" dalam menanggulangi kemiskinan, atau pengangguran di daerah. Perbedaaan data pun kerap berbeda antara satu instansi. Ini sudah tentu jadi rahasia umum, sehingga terkadang urgensi pemutakhiran manajemen basis data di pemerintahan terkesan asal-asalan.

Ketersediaan gudang basis data, dikenal sebagai data warehouse, yang kedepannya dapat di upgrade pengembangan big data dalam pemerintahan begitu penting dan krusial menurut hemat penulis: 

(1) membantu kepala daerah menyusun kebijakan dan membuat keputusan yang efektif dan efisien, apalagi didukung oleh ketersediaan dashboard sistem informasi yang real time 

(2) setiap kebijakan yang diambil dapat dianalisis dan diukur dengan baik, semua dapat tersimpan dalam sistem informasi 

(3) adanya sistem informasi yang baik akan membantu koordinasi antar lintas SKPD, kementerian dan stakeholder 

(4) diharapkan kinerja pemerintah meningkat akan meningkatkan pula perbaikan terhadap pelayanan pada masyarakat dan efisiensi anggaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun