Mohon tunggu...
Andi Nur Baumassepe
Andi Nur Baumassepe Mohon Tunggu... Dosen - Adalah seorang dosen, konsultas bisnis Manajemen dan Peneliti

berkecimpung dalam dunia konsultan bisnis dan manajemen, serta pengajar di Universitas Hasanuddin. Membantu korporasidan startup series A dalam scale up bisnis, pengembangan bisnis model dan matching investor skema Private equity. Membantu pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan dan dunia Industri. Silahkan kontak baumassepe@fe.unhas.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ekonomi Sirkular di Indonesia Sebuah Gagasan di Awal Pemerintahan Baru

14 Oktober 2024   13:12 Diperbarui: 18 November 2024   16:01 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS.com)

Pernahkah kita berpikir tentang sampah plastik yang kita buang setiap hari? Atau bagaimana limbah industri, pabrik, rumah sakit mencemari lingkungan disekitarnya? Masalah-masalah ini semakin mendesak seiring dengan pertumbuhan populasi jumlah penduduk yang akan mencapai 300 juta jiwa. 

Krisis lingkungan yang semakin kompleks,  terjadinya perubahan iklim yang nyata sehingga konsep ekonomi sirkular hadir sebagai solusi menjawab keresahan para pelaku ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan.

Ekonomi sirkular adalah sebuah model ekonomi yang bertujuan memaksimalkan nilai sumber daya dengan cara memperpanjang siklus hidup produk. Konsep ini bertolak belakang dengan model ekonomi linear yang selama ini kita kenal, di mana sumber daya diambil dari alam, diproduksi menjadi produk, digunakan, lalu dibuang sebagai sampah dan limbah. 

Dalam ekonomi sirkular, limbah menjadi bahan baku baru, produk dirancang untuk dapat diperbaiki atau didaur ulang, dan penggunaan sumber daya alam diminimalisir.

Sebuah konsep dengan kerangka prinsip 9R yaitu Refuse, Rethink, Reduce, Reuse, Repair, Refurbish, Remanufacture, Repurpose, Recycle, dan Recover.

Peluang emas pertumbuhan ekonomi alternatif

Mengutip kajian dari Bappenas bersama UNDP tahun 2021 yang mana Indonesia diprediksi berpotensi meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dan berkelanjutan dengan adopsi ekonomi sirkular.

Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB): Ekonomi sirkular diproyeksikan mampu mendongkrak PDB Indonesia hingga mencapai Rp 638 triliun pada tahun 2030.

Angka ini setara dengan peningkatan sebesar USD 4-45 miliar dibandingkan dengan skenario bisnis seperti biasa. Artinya, dengan menerapkan ekonomi sirkular, kita tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga merangsang pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

Laju Penciptaan Lapangan Kerja berbasi ekonomi Hijau: Transisi ke ekonomi sirkular akan membuka lapangan kerja baru yang lebih ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun