Aliran manajemen bahwa keberhasilan perusahaan diprakarsai oleh strategi yang solid dan detail, riset pasar yang baik, dan perencanaan startegis yang baik serta harus dapat di ukur. Pemikiran ini sangat popular masa ini, dikenal sebagai era management sciences. Pendekatan  menitik beratkan pada aspek quantitative model dalam memecahkan masalah manajemen.
Apa yang dihadapi kondisi nyata pada start up, sangat bertentangan dengan kaidah manajemen. Secara alamiah Startup dihadapkan dengan kondisi ketidak pastian. Masih belum ter-validasi-nya market fit, teknologi yang masih berubah, bisnis model yang masih terus mencari bentuk. Â Start up dihadapkan pada fase validasi- terus menerus dilakukan.
Eric Ries pengarang The Lean Startup mengatakan kita butuh pendekatan manajemen baru. Perencanaan dan prakiraan hanya akurat bila berdasarkan data histori yang panjang, dan lingkungan yang relative stabil. Manajemen tidak dapat di terapkan pada awal-awal startup berdiri.
Saya mengatakan pada fase early stage atau masih tahap mencari bentuk, startup belum butuh yang namanya manajemen! Terpenting masa ini adalah menemukan secara cepat bisnis model yang tepat. Pendekatan desing thinking dan metode business model canvas yang efektif di tahap ini.Statup akan lebih mudah bermanuver dan beradaptasi terhadap lingkungan bisnis yang dinamis.
Lalu kapan manajemen dibutuhkan?
Ini akan dibutuhkan manakala setelah start up telah bertumbuh ke fase berikutnya. Â Fase dimana telah tervalidasinya bisnis model mereka di mata dan hati pelanggan.
Ingat pesan ini, "bahwa keunggulan kompetitif sebuah perusahaan dimasa depan tidak ditentukan lagi dari kemampuan perusahan menghasilkan produk, jasa atau proses inovatif tetapi ditentukan oleh oleh model bisnis yang inovatif" tulis Oliver Gasmann dalam bukunya Business Model Navigator.
Penekanan saya adalah bisnis model yang relevan terpenting terlebih dahulu, dari pada manajemen,
Nanti setelah startup telah berhasil memperoleh seri pendanaan dari Venture capital,. Startup telah mampu meng-hire professional teams. Selain itu tentu cash flow sudah mulai terbentuk. Disinilah peranan manajemen harus ditetapkan.
SOP (standard Operating Procedure) sudah harus ada, Struktur organisasi sudah jelas, perencanaan mulai ada, dashboard manajemen telah berfungsi untuk pengambilan keputusan.
Tapi tentu pesan saya manajemen disini tidak mematikan agile atau kelincahan sebuah startup.
Manajemen akan sangat dibutuhkan pada saat Startup akan IPO sebagai langkah exit strategy nya.
Dr Andi Nur Bau Massepe, SE,MM
Dosen FEB Unhas, Senior Managing Partner ACMF Advisory Indonesia, Business Incubator Expert
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H