Mohon tunggu...
Andi Nur Baumassepe
Andi Nur Baumassepe Mohon Tunggu... Dosen - Adalah seorang dosen, konsultas bisnis Manajemen dan Peneliti

berkecimpung dalam dunia konsultan bisnis dan manajemen, serta pengajar di Universitas Hasanuddin. Membantu korporasidan startup series A dalam scale up bisnis, pengembangan bisnis model dan matching investor skema Private equity. Membantu pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan dan dunia Industri. Silahkan kontak baumassepe@fe.unhas.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Local Champion

29 Januari 2016   20:53 Diperbarui: 29 Januari 2016   21:10 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="local champion"][/caption]

Masyarakat Ekonomi ASEAN telah otomatis berjalan begitu kita menginjak pergantian tahun 2016. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara telah membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA  merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Banyak kekhawatiran yang timbul seperti mampukah kita bersaing dan bersinergi dengan pelaku bisnis dan ekonomi dari negara-negara tetangga tersebut? Mampukah pengusaha lokal kita menjadi local champion (baca: juara lokal) menghadapi ekspansi perusahan-perusahaan negara ASEAN yang nantinya.

Menjadi local champion merupakan suatu keharusan bagi kita pelaku usaha di kota ini (makassar-red). Tantangan bagi pengusaha di daerah adalah memenangkan pasar lokal, menjadi perusahaan lokal yang terdepan, memiliki brand lokal yang menjadi preferensi utama bagi masyarakat kota ini, bukan milik perusahaan dari luar. Tulisan ini akan membahas beberapa contoh kasus perusahaan yang telah menjadi local champion di kota Makassar. Sebenarnya begitu banyak perusahan lokal yang ada dikota ini dapat kita sebut local champion, mereka menjadi juara di kandang sendiri dan kita harapkan tetap menjadi juara kelak.

Grand Clarion Hotel misalnya yang lahir di kota Makassar sebelum ekspansi di kota-kota lain menjadi local champion untuk industri perhotalan dikota Angging Mammiri ini. Keramah tamahan yang ditampilkan dengan sapaan khas Salama’ki merupakan local wisdom bagi budaya bugis Makassar sehingga pengunjung merasa seperti dirumah sendiri. Masyarakat pun memiliki persepsi yang positif bahwa hotel tersebut merupakan hotel terbaik dan bergengsei untuk menggelar event seperti pesat perkawinan dibanding hotel atau tempat lain di kota ini. Ini tercipta berkat kerja keras dan kepemimpinan yang kuat dari Anggiat Sinaga yang mampu menjaga kualitas pelayanan hotel berbintangnya.

Bosowa taksi merupakan taksi lokal pertama yang menghiasi jalan-jalan kota Makassar. Perusahaan Bosowa adalah miliki pengusaha bugis yaitu Aksa Mahmud merupakan perusahaan terbesar di wilayah ini. Bosowa Taksi mampu membuktikan bahwa merekalah perusahaan taksi yang paling juara di kota ini. Konsumen di kota Makassar menilai bahwa taksi dari Bosowa telah memberikan pelayanan terbaik sehingga tidak heran mereka berapa kali meraih  penghargaan seperti Makassar Service Excellent Award (MSEA) dan penghargaan lainnya.

Harian Fajar dapat kita kategorikan sebagai market leader untuk industri surat kabar (media cetak) di Sulawesi Selatan. Oplah surat kabar harian ini telah mencapai diatas 35.000 ekslempar menjadi terbesar untuk wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan diluar pulau Jawa.  Harian Fajar menjadi koran referensi utama bagi masyarakat di Sulawesi Selatan yang merupakan milik pengusaha Alwi Hamu ini. Kini Brand harian Fajar boleh dikatakan memiliki ekuitas mereka yang sangat kuat.  Fajar Group mendominasi industri media cetak di KTI dengan strategi bisnisnya membuat berbagai produk koran yang beragam untuk memenuhi segmen pasar yang berbeda dengan merek-merek koran berbeda yang kita kenal dengan Upeks, Rakyat sulsel, berita kota, dan beberapa merek koran lainnya. Tidak ketinggalan pulal membuat versi media online untuk memenuhi perkembangan era digital.

JILC merupakan bimbingan belajar (bimbel) juga merupakan asli buatan pengusaha lokal di kota ini. JILC mampu mengalahkan pesaing bimbel dari pulau Jawa seperti Primagama,  Ganesha Operation,  Sony Sugema College (SSC) dikota ini dari segi jumlah siswa dan pertumbuhan laba yang dihasilkan. Miswar atau yang lebih dikenal dengan Kak Mice mendirikan sekitar 24 tahun lalu mampu menghadirkan kualitas bimbel yang dapat diterima oleh siswa-siswa yang punya cita-cita untuk lulus SPMB di perguruan tinggi nasional yang top di Indonesia. JILC menggemas program-program pembelajaran yang kreatif dan tidak membosankan bagi siswa, dan mampu meningkatkan motivasi belajar dan daya juang siswa untuk lulus. Tidak heran secara fakta dilapangan lulusan siswa JILC yang paling banyak diterima di PTN favorit diseluruh Indonesia dibanding bimbel-bimbel pesaingnya.

Dibidang otomotif sebagai juara daerah muncul Brand Kalla Automotive sebagai salah satu group usaha milik Kalla Group. Dengan berhasil menguasai sekitar diatas 40% market share beberapa tahun berturut-turut dibanding merek mobil lainnya, akhirnya Toyota Kalla menjadi local champion didaerah ini. Kekuatannya adalah mampu membangun tim penjualan yang handal,  menjalin hubungan baik dengan showroom sebagai partner utama dan memastikan kesempurnaan sales after service nya kepada pembeli adalah sesuatu yang sulit ditiru oleh pesaing-pesaingnya. Semua itu tercipta lewat kemampuan pemasaran yang handal dari Hariyadi Kaimuddin yang memastikan hal tersebut terwujud dengan baik. 

Di Filipina, ketika saya mengikuti program sandwich untuk S3 beberapa tahun lalu. Saya mengamati untuk kategori fast food atau masakan cepat saji masyarakat disana lebih memilih Jollibee dibanding KFC atau MC Donald. Masyarakat Filipina bangga masuk di restoran buatan dalam negeri tersebut karena Jollibee memahami betul karakter konsumen mereka dengan menyajikan menu-menu lokal seperti sweet spaghetti yang sangat digemari oleh anak-anak Filipina dan terasa asing bagi orang luar. Program promosi pemasaran seperti iklan yang ditampilkannya pun sangat kental dengan nilai-nilai sosial dan budaya Filipina seperti hormat kepada yang lebih tua dan kesetiaan terhadap keluarga dengan menggunakan bahasa Tagalog (bahasa nasional negara tersebut). 

Apa yang menyebabkan perusahaan-perusahaan tersebut menjadi juara lokal? Strategi bisnis apa yang mereka lakukan? Sebenarnya sederhana yaitu  mereka memahami dengan baik keragaman potensi dan karakter pelanggan di daerah ini. Perusahaan local champion sangat  paham karena besar dan lahir di kota ini. Mereka paham betul kebutuhan, keinginan, dan hasrat terpendam (kita istilahkan sebagai anxiety dan desire) konten konsumen lokal. Pemahaman akan  kecemasan konsumen lokal akan suatu produk bahwa itu sangat penting bagi mereka. Mengenal dengan baik hasrat konsumen untuk  memilih Brand sebagai bagian yang mewakili status sosial tertentu. Itulah yang menjadikan mereka sebagai tuan rumah di daerah atau dinegera sendiri.  

Pemaham yang baik terhadap siapa costumer segment (segmen pelanggan) dari bisnis kita adalah kunci utama keberhasilan dalam sebuah bisnis. Costumer segment dapat dipahami sebagai sekumpulan orang atau kelompok (organisasi) yang akan dilayani dan berpotensi memberi keuntungan. Umumnya pemahaman akan costumer segment dalam aktifitas pemasaran adalah membagi kelompok-kelompok konsumen yang berdasarkan kategori  tertentu seperti  kelompok perilaku,  profesi, umur, penghasilan,  geografi dan kategori lainnya yang memiiki kebutuhan dan keinginan yang berbeda.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun