Mohon tunggu...
Meneer Pangky
Meneer Pangky Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger

Blogger | Wiraswasta | meneerpangky.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Negeri Ahli Impor?

17 Oktober 2018   23:24 Diperbarui: 17 Oktober 2018   23:42 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya agak heran hari ini baca berita, pemerintah impor beras lagi. Apapun alasan yang diberikan bagi saya tetap nggak masuk akal. Pertama, kapasitas gudang. Mendag bilang kemampuan gudang Bulog hingga 4 juta ton [Kompas, 19/9], namun Dirut Bulog mengklaim hanya mampu 3 juta ton [Liputan6, 17/10]. Aneh kan, bisa kontradiksi begini. Lalu, mana yang sahih? Saya nggak tahu.

Kedua, seolah-olah Bulog lepas tangan bahwa impor bukan tanggung jawabnya. Bulog hanya pelaksana dari kebijakan pemerintah. Dari mana pemerintah tahu stok beras kurang, bukannya diberitahu oleh Bulog. Artinya, kebijakan ini ada andil Bulog.

Dengan dasar itulah bagi saya impor beras adalah drama saja. Bukan kebijakan yang didasarkan pada riset. Bulog selalu melihat stok dari gudangnya. Padahal, petani punya lumbung-lumbung sendiri yang tak pernah dihitung. Tidak terdata. Sangat yakin, jika lumbung-lumbung petani terlacak. Hal itu cukup untuk mengisi gudang Bulog yang hanya 4 juta ton itu.

Sayangnya, Bulog tidak melakukan itu. Hal tersebut menyusahkan dan merepotkan, beda dengan impor. Gampang dan ada komisi bisnis. Padahal dampak kebijakan impor demikian terasa bagi petani. Petani jaman now memang belum diproteksi oleh pemerintah. Ya, gimana lagi? Sebagai petani hanya bisa pasrah. Karena hidup di negeri ahli impor.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun