Melihat konsep kegiatan ini, aku betul-betul sepakat. Bahwasanya ruh dari taman bacaan masyarakat adalah kegiatan. Bagaimana mengemas sebuah kegiatan menjadi lebih atraktif dan menarik? Buku memang penting, tapi itu bukan hal utama di taman bacaan. Persoalan buku bisa sambil jalan.
Ke depan, perlu kiranya membuat kegiatan-kegiatan yang lebih variatif. Misalnya, menggambar, membaca puisi, cerdas cermat, mewarnai, diskusi interaktif, dan lainnya.
Melalui kegiatan-kegiatan yang lebih variatif, ada nilai poin yang menghidupkan taman bacaan tersebut. Misalnya, melatih keakraban, kerja-sama, kekompakan dan juga melatih anak-anak untuk bersosialisasi.
Taman bacaan tak melulu harus soal baca-membaca. Di TBM mereka juga bisa menemukan hal yang baru, salah-satunya adalah mendapatkan pendidikan non formal.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H