Yang perlu untuk kita sepakati setelah membaca judul tulisan saya adalah bahwa Tuhan itu Ada. Bagi anda yang masih ragu-ragu tentang adanya Tuhan, atau percaya tapi tidak (belum) tahu bagaimana memahami hakikat Tuhan, saya berharap tulisan ini bisa menjadi bahan pemikiran. Dan bagi Yang tidak percaya dengan adanya Tuhan, anda-pun tetap diperkenankan membaca tulisan ini.
Dalam kehidupan, kita tentunya sering dihadapkan pada fakta tentang kehidupan itu sendiri yakni kelahiran yang merupakan titik awal kehidupan (manusia) di dunia dan kematian yang mengakhirinya. Artinya bahwa kehidupan (manusia) itu sangat terbatas. Keterbatasan ini menjadi bukti bahwa kita adalah makhluk (ciptaan). Dan setiap ciptaan pastilah ada yang menciptakan, itulah Tuhan.
Sedangkan media dimana kita hidup. Yakni Alam, pun terkait erat dengan kehidupan. Artinya semua saling memiliki keterkaitan terhadap Penciptaan dan Penciptanya, baik itu manusia, alam termasuk binatang dan tumbuhan, maupun kehidupan.
Untuk menyakini atau membuktikan bahwa Tuhan itu ada maka dibutuhkan peran akal. Mustahil kita dapat memahami sesuatu tanpa memikirkannya. Dan mengapa harus dengan akal...? Karena akal yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Manusia selalu menggunakan akal dalam setiap tindakannya, sedangkan makhluk lain seperti halnya binatang hanya menggunakan nalurinya. Makanya pada paragraph sebelum ini saya tuliskan “manusia, alam termasuk binatang dan tumbuhan, maupun kehidupan.”. Karena manusia itu, istimewa.
Sebagai contoh perhatikan gambar berikut ini.
[caption id="attachment_305329" align="aligncenter" width="500" caption="Menara Eifel"][/caption]
Anda tentu paham kan jika itu adalah Menara Eifel salah satu landmark dunia yang sangat terkenal itu yang adanya di Paris, bagian kecil dari Bumi.
Menara Eifel terbentuk secara alami dari bijih besi dari dalam perut bumi yang muncul ke permukaan akibat gempa yang sangat dahsyat yang membentuk sungai Seine pada awal tahun 1800-an. Kemudian bijih besi itu terkumpul secara alami bersama pergerakan air dari daratan yang menuju sungai Seine selama bertahun-tahun. Akibat pengaruh perubahan cuaca disekitarnya, tumpukan bijih besi tersebut kemudian ber-Evolusi menjadi kerangka-kerangka besi dan tersusun secara alami hingga terjadilah bentuk yang sedemikian rupa dan lama kelamaan menjadi Menara Eifel seperti yang sekarang ini terlihat.
Pertanyaannya.
Apa yang terlintas dalam benak anda ketika membaca apa yang saya tuliskan tentang menara eifel tersebut...?
Pasti anda mengatakan tidak mungkin, dan mencari kebenaran tentang apa dan bagaimana Menara Eifel. Dengan memanfaatkan teknologi, dalam sekejap kita bisa dapati fakta bahwa ternyata Menara Eifel dirancang oleh Alexander Gustave Eiffel. Menara ini dibangun antara 1887 dan 1889.
Faktanya Menara Eifel dirancang dan dibangun, bukan terjadi dengan sendirinya secara kebetulan. Manusia dengan kekuatan akalnya mampu menciptakan mahakarya yang luar biasa.
Maka apakah mungkin Manusia dengan akalnya yang luar biasa itu terjadi secara kebetulan tanpa ada yang menciptakan..?. Benar adanya jika proses terjadinya manusia itu adalah secara biologis. Namun jika dicermati, ada hal-hal yang mesti dipikirkan dalam proses penciptaan manusia secara biologis. Apakah semuanya itu terjadi secara kebetulan tanpa ada yang mengatur...?
Contoh Lainnya.
[caption id="attachment_305330" align="aligncenter" width="300" caption="Tata Surya"]
Sistem tatasurya yang sangat mengagumkan itu, Bagaimana terjadinya...?, Apakah terjadi dengan sendirinya ataukah ada yang menciptakan...?.
Setiap planet berjalan pada lintasan nya bergerak mengelilingi matahari bersama satelit yang juga mengitari nya. Bagaimana bisa planet-planet itu tidak bertabrakan...? Apakah ini sebuah kebetulan...? Apakah ini tidak ada yang menciptakan dan mengaturnya...?
Sebagai asumsi, lalu-lintas saja dengan bermacam kendaraan di jalanan pasti akan kacau jika di setiap persimpangan tidak ada yang mengaturnya, baik itu polisi lalu lintas, juru parkir, maupun lampu isyarat lalulintas. Padahal kendaraan-kendaraan itu semuanya di kemudikan oleh manusia, yang semuanya berakal. Coba pikirkan.
...Bersambung...
Original post: http://www.masnur.net/2014/01/untukmu-para-pencari-tuhan.html
Sumber gambar: puncakbukit.blogspot.com & softilmu.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H