Kritikan memang datang dari mana saja, kapan saja, dan untuk siapa saja. Termasuk juga sang buah hati. Padahal niat hati tak ingin mengkritik, terlebih hanya ingin mengobrol tentang perilaku anak saja. Tapi terkadang orang tua malah tersulut emosi dan keluarlah kritikan pedas yang cenderung terdengar kasar terhadap anak.
Tentu, perilaku seperti ini harus dihindari oleh orang tua, karena akan membuat mental anak menjadi terganggu dan bisa mengganggu perkembangan pola pikir anak di masa yang akan datang. Jadi, kita harus benar-benar tahu bagaimana menyampaikan kritikan yang positif dan membangun pribadi si kecil.Â
Berikut ini adalah beberapa dampak buruk yang diakibatkan karena mengkritik anak dengan cara yang kurang tepat atau kasar:
1. Anak akan memiliki perasaan tidak dicintai
Jangankan anak-anak, orang dewasa pun akan merasa enggan, tersinggung bahkan marah, jika ada seseorang yang mengkritiknya secara terlalu berlebihan. Nah, bayangkan jika hal tersebut dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Sang anak pun akan memiliki rasa tidak dicintai oleh kedua orang tuanya. Pasalnya tudingan yang pedas justru akan membentuk pandangan si kecil tentang orang tuanya yang membenci apapun tentangnya.
Alih-alih anak akan berubah menjadi tertekan dan cenderung menjadi anak yang tertutup. Tentu tak ada orang tua yang menginginkan seorang anaknya menjadi anak yang tertutup bukan? Jadi sebaliknya pilih kata yang tepat untuk menyampaikan kritikan.
2. Anak menjadi pribadi yang kurang percaya diri
kalimat yang bernada merendahkan dari orang tua akan tersimpan baik dalam otak dan alam bawah sadar anak. Hal itu akan berdampak kurang baik untuk masa depannya, karena akan membuat sang buah hati tidak berani untuk menghadapi tantangan karena dia merasa selalu selalu salah, dia berbeda dan tidak sempurna. Pikiran tersebutlah yang membuat sikap percaya diri anak menjadi sirna.
3. Kritik yang pedas akan membuat anak berperilaku negatif
Setiap anak terlahir dengan fitrahnya masing-masing. Tugas orang tua adalah menuntun dan mengawal langkahnya agar tetap sesuai dengan fitrahnya. Jangan sampai orang tua mencontohkan perilaku kurang baik di hadapan anak. Memberikan kritik yang cenderung kasar akan membentuk anak berkarakter negatif, tentu hal ini akan mencidrai fitrahnya.
Selalu ingat, bahwasanya masa  anak-anak adalah berada pada masa emas. Dimana watak dan karakternya saat dewasa akan tercetak sejak ia masih anak-anak. Tentu orang tua mengharapkan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik. Maka, berhati-hatilah mengkritik anak, jangan sampai menghakiminya dengan kritikan yang kasar.