Mohon tunggu...
Masnunatul Masyiroh
Masnunatul Masyiroh Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

PIAUD '17 UIN Maulana Malik Ibrahim. Email: masyirohmasnunatul@gmail.com / twitter: @MasnunatulM

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menanggapi Anak yang Tempramen

14 September 2018   04:37 Diperbarui: 14 September 2018   04:51 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempramen yang merupakan gaya perilaku individu yang secara khas mencerminkan gaya emosi yang berbeda dan menanggapi secara emosional bahkan mungkin ini sudah kita alami sejak kecil.

Bagi sebagian orang tua menanggapi bahwa tidak mudah untuk menghadapi anak yang memiliki tingkat tempramen yang tinggi apalagi jika ia sering melakukannya di tempat umum yang  membuat emosi orang tua ikut tersulut.

Meskipun tempramen merupakan hal yang normal bagi perkembangan anak, sebaiknya hal itu tidak dibiarkan.

Inilah cara terbaik untuk meredakan tempramen anak:

1. Jangan tersulut emosi 

memukul atau mencubit anak bukanlah tindakan yang tepat karena akan memperburuk emosi anak tersebut. Ambil nafas yang panjang dan kontrol emosi.

2. Diam dan abaikan 

jika anak anda sedang emosi maka cobalah untuk diam dan mengabaikannya. Anak akan berhenti berteriak karena ia tahu bahwa perilakunya tidak dihiraukan.

3. Pegang dan peluk 

bila anak Anda menendang atau memukul seseorang maka pegang dan peluk dia hingga tenang, lalu katakan kepada anak bahwa hal itu tidak baik.

4. Beri waktu anak untuk sendiri

Bila hal diatas tidak mempan, maka Berikan aku waktu untuk sendiri dan Pilihlah lokasi untuk time out. Dudukan anak di suatu tempat yang membosankan, seperti di pojok tembok dan beri waktu anak 1 atau 2 menit dan jadikan waktu tersebut untuk menenangkan diri bagi anak.

5. Diskusikan

Ketika anak sudah lebih tenang, diskusikan alasan mengapa ia harus melakukan poin ke 4. Setelah itu kembalikan dia beraktivitas seperti biasa.

Untuk mencegah tempramen anak lainnya, maka ciptakan rutinitas harian untuk anak sehingga Dia mempunyai kesibukan yang lebih positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun