Mohon tunggu...
Masnunatul Masyiroh
Masnunatul Masyiroh Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

PIAUD '17 UIN Maulana Malik Ibrahim. Email: masyirohmasnunatul@gmail.com / twitter: @MasnunatulM

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenalkan Membaca Sejak Bayi

2 April 2018   20:24 Diperbarui: 2 April 2018   20:34 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan otak paling pesat pada rentang usia 0 sampai 6 tahun. 80% ukuran otak kita pada masa dewasa ini bahkan ditentukan pada 2 tahun pertama usia kita. Sayangnya pendidikan kita justru dirancang untuk anak-anak usia 6 tahun keatas. Seharusnya, pada masa inilah rangsangan belajar paling efektif dilakuka. 

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk merangsang minat baca anak sejak bayi? Mari simak ulasan berikut:

1. Bacakan buku sejak anak baru lahir

cosmopolitan.com
cosmopolitan.com
Kita tidak perlu menunggu anak berusia lima atau enam bulan untuk bisa membacakan sebuah buku. Kita bisa mulai mengenalkan membaca kepada anak sejak awal kelahirannya. Membacakan buku kepada anak dengan suara dikeraskan, selain bermanfaat sebagai rangsangan komunikasi yang baik juga mendorong anak untuk menyukai membaca. Pada saat yang sama kemampuan dan kapasitas otak anak berkembang dengan jauh lebih baik

2. Membuat pola baca

shutterstock.com
shutterstock.com
Kebiasaan membaca yang mulai kita tanamkan sejak anak baru lahir cenderung membuat pola pada saat setiap kali menjelang tidur. Ia kita bacakan buku sembari ia mengisap susu ibunya. Anak akan cenderung memiliki kebutuhan membaca sebelum tidur ia suka membawa bukunya ke tempat tidur melebihi bantal guling yang biasanya menemani tidurnya.

3. Bukalah buku bersama anak

catatanshinitchan.wordpress.com
catatanshinitchan.wordpress.com
Saat anak berusia tiga atau empat bulan, kita bisa mulai mengajar anak membaca buku bersama caranya duduk kan anak-anak di pangkuan dengan cara yang membuatnya merasa nyaman apabila perlu anda bermain-main dulu untuk membuatnya benar-benar siap anda bacakan buku. Sebelum membacakan buku sebaiknya sampaikan terlebih dahulu kepada bayi anda, kegiatan yang akan anda lakukan adalah berdialog sehingga ia merasa kita mengajaknya berbicara, sama seperti kita bayi akan merasa dihargai apabila kita mengajaknya berbincang-bincang sehingga ia  merasa senang, merasa gembira sehingga lebih mudah untuk giat membaca buku bersama-sama.

4. Berikan buku yang sesuai

foto arsip
foto arsip
Bayi membaca dengan caranya sendiri. Bayi akan menggunakan buku nya untuk memukul-mukulkan ke lantai, menarik-narik dengan tangannya sehingga tidak jarang buku dengan bahan kertas tipis akan mudah sobek. Perilaku khas bayi semacam ini, perlu kita perhitungkan saat memilih bahan bacaan buatnya. Buku untuk bayi sebaiknya menggunakan bahan kertas yang cukup tebal seperti karton, tidak mudah sobek, kaya warna dan tidak banyak tulisan.

5. Pilihlah bacaan yang bergizi

ebooks.gramedia.com
ebooks.gramedia.com
Pilihlah buku-buku yang memiliki struktur penceritaan yang sangat kuat sebab hal ini akan memberi pengaruh yang luar biasa besar pada kemampuan dan cara berpikir anak. Seperti contoh buku kisah Si kikir yang didalamnya penulis menunjukkan kepada anak bahwa sifat kikir sangat tidak baik dan merugikan diri sendiri, penulis juga menunjukkan kepada anak tentang apa  saja perbuatan tercela yang tidak boleh dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun