Mohon tunggu...
denmas noer
denmas noer Mohon Tunggu... Jurnalis - penyambung lidah warga

menulis dan menulis lagi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Begini Alasan Mbah Mijan Selalu Mencium Anak Yatim

12 Desember 2016   00:03 Diperbarui: 12 Desember 2016   00:18 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGSEL - Paranormal sekaligus aktor film Mbah Mijan punya kebiasaan unik. Setiap menyantuni anak yatim, pria asal Kebumen Jawa Tengah ini selalu mencium dan mengusap kepalanya. Apa alas an Mbah Mijan?

“Anak yatim harus kita cium, kita gendong, mengusap kepala, itu ada dalam hadist. Ingin mendekatkan hatinya, dengan rasa, Insya Allah ada manfaat tersendiri,” ujarnya saat ditemui dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW Badan Pembina Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten Cabang Tangerang Selatan di GOR Ciputat, Tangsel, Minggu (11/12).

Menyantuni anak yatim sepertinya sudah menjadi tradisi Mbah Mijan. Karenanya, saat ormas yang beranggotakan lebih dari 9 juta di 23 provinsi tersebut menggelar santunan, pria yang menjabat sebagai Pembina BPPKB Cabang Tangsel ini tak mau ketinggalan untuk berpartisipasi.

“Ada sebagian dari rejeki kita adalah hak dari anak yatim,” jawabnya singkat.

Sementara itu, Ketua BPPKB Banten Cabang Tangerang Selatan Hamim Gozali mengatakan, gelaran Maulid Nabi BPPKB kali ini merupakan acara peringatan murni. “Ini acara Maulid Nabi Muhamad murni, namun kita buat istimewa dengan menghadirkan anak yatim, menyantuni 600 anak yatim,” urai Hamim.

Menurutnya acara tersebut sudah rutin digelar tiap tahun. “Saat ini adalah tahun ketiga. Alhamdulillah dari awalnya 150 anak, selanjutnya 350 anak dan sekarang 600 anak. Itu yang membuat kita semangat, kita tetap lestarikan tiap tahun acara Maulid Nabi Muhamad,” sambungnya.

Dalam setahun, lanjutnya, BPPKB Banten Cabang Tangsel memilih dua momen penting, yaitu peringatan Isra Miraj dan Maulid Nabi. “Kalau Isra Miraj kita tidak menyantuni yatim tapi mengkhitankan (menyunati) anak yatim,” katanya.

Hamim menambahkan, ada beberapa alas an kenapa momen-momen itu dianggap penting. “Para ulama mengajarkan untuk menjunjung tinggi ajaran Maulid karena Maulid itu lebih dari Sodaqoh atau jariah lainnya. Itu istimewanya Maulid Nabi. Jadi kami dari BPPKB tiap tahun terus mengadakan,” pungkasnya.  [mas]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun