Mohon tunggu...
denmas noer
denmas noer Mohon Tunggu... Jurnalis - penyambung lidah warga

menulis dan menulis lagi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Artis Senior, Kongres Jakarta dan Upaya Selamatkan PARFI

20 Agustus 2016   21:52 Diperbarui: 22 Agustus 2016   20:35 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA - Puluhan artis senior diantaranya Ray Sahetapy, Mark Sungkar, Robby Sugara, Erna Santoso, Mieke Wijaya, Rima Melati, Tetty Liz, Rinna Hassim, Debbie Cynthia Dewi, Ade Irawan, Ida Leman, Dorman Borisman dan Lela Anggraeni sepakat untuk menyelamatkan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), dengan cara mengembalikan organisasi para artis dan insan film ini ke marwahnya, yaitu PARFI 1956.

Pasalnya banyak pihak menilai PARFI dibawah kepemimpinan Gatot Brajamusti telah keluar dari jalurnya. PARFI tidak lagi menjadi organisasi profesi yang berisikan artis film.

“Aku prihatin dan aku menghimbau semua artis baik senior maupun yunior untuk bersatu memperbaiki PARFI kembali ke titahnya, kembali ke aturan-aturan mainnya, kembali ke AD/ART. Kalau PARFI sekarang kan anggotanya sulit dipertanggungjawabkan, mana sekarang artis-artis filmnya,” tandas aktris lawas Debbie Cynthia Dewi di acara yang dikemas dalam bentuk Reuni Kemerdekaan Artis Film Indonesia di Restoran Nelayan, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/8).

Karenanya, para senior yang hadir sepakat untuk menggelar kongres di Jakarta. Aktor senior Ray Sahetapy dalam sambutannya meminta para insan film untuk tegas memperjuangkan PARFI. “Kita harus bongkar semua kebusukan, agar kita menemukan yang terbaik disitu. Kita harus buka. Jika tak suka dengan ketua (PARFI) yang akan datang, kita bisa bikin organisasi baru,” katanya.

Senada juga dikatakan aktor kawakan Mark Sungkar. Menurutnya perubahan PARFI ada ditangan artis film Indonesia. “Tak perlu kantong tebal, tapi niat yang tebal. Perubahan ada di tangan kita. Bukan untuk mencari perpecahan karena yang kita selamatkan adalah lembaganya, bukan pribadi,” tegasnya.

Sementara itu, aktris senior Erna Santoso melihat PARFI sekarang sudah terpuruk. “PARFI akan tambah terpuruk jika tidak bisa merdeka lagi, tak akan dihargai di mata pemerintah atau nasional. Saya dukung kongres (Jakarta), tapi kalau mau rebut ya rebut secara legal, sesuai undang-undang,” jelasnya.

Agar PARFI tak berantakan, lanjut Erna, semua harus kompak dan punya perencanaan yang matang. Selain aktor dan aktris senior, nampak hadir wajah-wajah muda di dunia perfilman nasional, diantaranya Ki Kusumo, Marcella Zalianty, Ardina Rasty dan Adam Jordan.

Menurut Ki Kusumo, sudah saatnya PARFI harus kembali ke marwahnya. “Parfi harus kembali menjadi anggota profesi yang dipimpin oleh artis, bukan yang lain. Anggotanya pun adalah artis film. Karena cara berfikirnya akan beda, bicara roh, rohnya tentu akan beda,” tegasnya.

Aktor sekaligus produser film ini menilai roh PARFI telah hilang. “Rohnya hilang, yang berpikir untuk kemajuan film menurun karena yang bicara film bukan artis, bukan pemain film, bukan pelaku film. Makin ke depannya makin gak karuan dan sangat memalukan,” sambung Ki Kusumo.

Bintang Film 308 ini berharap semakin tua PARFI harusnya makin professional, makin hebat. “Tapi sekarang PARFI gak jelas, semuanya gak kelihatan, tak ada kegiatan, makanya hari ini semua kita berkumpul salah satu tujuannya ingin mengembalikan PARFI yang lama, PARFI 1956 sesuai aturan yang ada,” tutupnya.

Hal yang sama juga dirasakan Marcella Zalianty. Sebagai generasi muda, Marcella tidak merasa adanya kehadiran PARFI selama ini. “Saya berharap PARFI bisa kembali ke marwah yang sebenarnya, menjadi organisasi profesi yang penuh dan mempunyai pemimpin yang bisa mendengarkan aspirasi tidak saja untuk para anggotanya tapi juga punya kemanfaatan untuk kepentingan film nasional pada umumnya atau untuk para actor dan aktrisnya,” ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun