[caption caption="Mbah Mijan saat syuting film Tol Cipali KM 182. FOTO : denmas"][/caption]
JAKARTA - Gerhana matahari total adalah fenomena langka. Umumnya gerhana matahari akan melintas di daerah yang sama setelah 300 tahun. Beruntung bagi Sumatera Selatan dan Bangka yang bisa melihat gerhana setelah 28 tahun, dari 18 Maret 1988 ke 9 Maret 2016.
Gerhana ternyata tak hanya dibahas secara ilmiah, namun juga supranatural. Menurut Mbah Mijan, gerhana matahari memiliki dua makna jika dilihat dari Primbon Jawa.
“Jika ada orang melihat gerhana matahari lewat mimpi, itu pertanda buruk. Dia akan mengalami kegelapan, baik dalam hal rejeki. Akan ada bencana besar dalam keluarga, bisa jadi ada keluarganya yang akan meninggal,” ujar Mbah Mijan saat dihubungi, Selasa (8/3).
Makna kedua adalah melihat gerhana matahari bukan dari mimpi. “Itu pertanda alam. Yang harus diwaspadai, daerah yang akan dilewati gerhana biasanya akan dilanda musibah, misalnya bencana alam,” lanjutnya.
Bintang Film Tol Cipali KM 182 ini menambahkan, daerah yang akan dilalui gerhana juga akan kehilangan tokoh tersohornya. “Musibah itu bisa karena terjerat hukum atau meninggal dunia. Poin ini akan salah jika matahari tiba-tiba tak terlihat di wilayah tersebut,” sambung Mbah Mijan.
Selain gerhana, paranormal yang membuka praktek di Apartemen Modern Land Cikokol Tangerang ini juga menerawang Pilkada DKI Jakarta 2017. “Persaingan calon Gubernur sudah memanas, termasuk aroma mistis juga mulai Nampak,” urainya.
Dalam kacamata spiritualnya, Mbah Mijan melihat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih unggul ketimbang calon lain. “Tahun 2015 saya sudah prediksikan Ahok menang Pilgub Jakarta. Dari nama dan tanggal lahir Ahok masih bersinar dan membawa hoki hingga tahun 2017 nanti,” jelasnya.
Soal banyaknya persaingan atau calon yang bermunculan, host Jejak Paranormal ANTV ini melihatnya justru akan menguntungkan Ahok. “Dia malah diuntungkan, makin populer populer saja,” tambah Mbah Mijan.
Tentang pencalonan Ahok, lebih baik lewat jalur independen atau partai, pria asal Kebumen Jawa Tengah ini punya pendapat lain.
“Lewat jalur independen bagus, tapi alangkah bijaknya jika Ahok memilih jalur partai. Dia harus berpikir setelah pilkada juga,” pungkas Mbah Mijan. [mas]