Mohon tunggu...
denmas noer
denmas noer Mohon Tunggu... Jurnalis - penyambung lidah warga

menulis dan menulis lagi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ki Kusumo Geram Ucapan Ahok Soal TPS Bantar Gebang

4 November 2015   19:49 Diperbarui: 4 November 2015   19:49 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BEKASI - Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Ki Kusumo angkat bicara terkait penghadangan truk sampah DKI Jakarta ke TPST Bantar Gebang oleh warga dan LSM di Cileungsi, Bogor Jawa Barat.

“Apa yang dilakukan warga dan LSM itu sah-sah saja. Selama ini mereka kan juga terkena dampak dari truk sampah yang melintas. Tak hanya dari bau tak sedap, namun juga penyakit yang mungkin ditimbulkan,” ujar Ki Kusumo, Rabu (4/11).

Aktor sekaligus produser film ini menambahkan, selain warga di sekitar TPST Bantar Gebang, masyarakat di Bekasi juga terkena dampaknya. “Kalau malam, bau sampah itu sampai ke tempat saya di Jatiasih,” lanjutnya.

Karenanya dalam kasus tersebut Ki Kusumo meminta Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak asal ngomong.

 “Saya lihat beberapa ucapan dia (Ahok) bukan mencerminkan sikap seorang pemimpin. Dia bilang akan melarang warga Bekasi kerja di Jakarta, akan mengirim tentara untuk mengawal sampah atau ucapan dia yang menyebut penghadang truk adalah preman,” beber bintang Drakula Cinta ini.

Kekecewaan Ki Kusumo mungkin beralasan. Menurutnya, Ahok sudah menghina warga Bekasi. Apalagi, LSM yang dipimpin Ki Kusumo saat penghadangan juga berada di sekitar Bantar Gebang. “KPMP Marcab Bekasi kan sekarang ada di lokasi. Mereka warga Bekasi yang turut prihatin atas keresahan yang menimpa warga,” sambungnya.

Ki Kusumo berharap, masalah Bantar Gebang yang bermula dari perseteruan DPRD Bekasi dengan Ahok bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah atau duduk bareng. “Buat Ahok jangan mengedepankan arogansi, sebab masalah ini sudah melebar ke masyarakat,” pungkas Ki Kusumo.   [MAS]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun