[caption id="attachment_322958" align="alignnone" width="640" caption="Ketoprak yang ditampilkan Paguyuban Pawitandirogo"][/caption]
JAKARTA - Paguyuban warga asal Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun dan Ponorogo (Pawitandirogo) menggelar Silaturahim 2014 di Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin (8/9/2014) malam.
Di acara yang tahun ini penyelenggaraannya dipegang Ngawi, dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang notabene berasal dari Pacitan, Jawa Timur.
Ketua Panitia Penyelenggara, H. Soenarto, dalam sambutannya mengatakan, warga Pawitandirogo turut bangga mempunyai putra terbaik seperti Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, yang telah diberi kesempatan oleh Allah SWT dan didukung segenap rakyat Indonesia untuk memimpin negara dan bangsa Indonesia yang demikian besar dan heterogen.
Menurutnya, SBY dinilai telah mengantarkan suksesi kepemimpian dengan baik dan aman. “Prestasi beliau telah diakui dunia, terbukti dengan adanya usulan untuk menduduki jabatan sebagai sekjen PBB,” ujar Soenarto.
Pengusaha pelayaran asal Kota Ngawi ini menambahkan, Presiden SBY juga baru saja menerima pengharaan Order Of Temasek First Class dari pemerintah Singapura.
“Order Of Temasek First Class merupakan gelar tertinggi dari pemerintah singapura. Penyerahan gelar tersebut dilakukan Presiden Tony Tan Keng Yam,” lanjut pria yang juga Ketua Paguyuban asal Ngawi, Ngawitani.
Dalam kesempatan itu, Paguyuban Pawitandirogo menyampaikan ucapan terima kasih pada Presiden SBY atas pengabdian kepada bangsa dan negara selama dua periode. Warga Pawitandirogo mengaku sangat terkesan dengan kesabaran dan kebijaksanaan SBY.
“Walaupun ada riak besar atau kecil, namun beliau mampu menghadapi dan menyelesaikannya dengan baik,” tegas Soenarto.
Karenanya, Paguyuban Pawitandirogo berharap, setelah selesai masa jabatannya nanti, SBY masih bisa melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia.
Suguhkan Kuliner dan Kesenian Khas
Silaturahim Paguyuban Pawitandirogo merupakan acara rutin yang telah diagendakan tiap tahun. Tujuannya adalah untuk mempererat tali silaturahim dan ikatan kekeluargaan seluruh warga Pawitandirogo.
Dalam acara silaturahim tahun 2014 ini dimeriahkan berbagai macam kesenian khas dari Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun dan Ponorogo.
Tari Orek-orek yang merupakan kesenian khas dari Ngawi dipertontonkan untuk menyambut kedatangan Presiden SBY. Tak ketinggalan, pementasan ketoprak yang mengambil lakon Joko Tingkir Jumeneng Raja juga turut disuguhkan dalam rangka pelestarian budaya nasional.
"Bapak Presiden, selaku penasihat Paguyuban Pawitandirogo berpesan untuk pementasan ketoprak pada silaturahmi mengambil tema umum penyerahan kekuasaan secara damai. Beliau juga ingin menikmati kuliner Pawitandirogo. Kami akan siapkan makanan-makanan lokalnya," jelas Ketua Umum Pawitandirogo, Parni Hadi.
Untuk kuliner khas yang bakal disajikan diantaranya Pecel Madiun, Tepo Tahu, bothok sembukan dan Wedang Cemue Ngawi, Sate Ponorogo, Mangut dan Nasi Tiwul Pacitan serta Rawon Magetan.
Paguyuban Pawitandirogo adalah organisasi sosial kemasyarakat yang didirikan sejak tahun 2004.
"Sesuai namanya, Pawitan artinya modal awal. Sementara Dirogo adalah raga manusia. Jadi Pawitandirogo adalah sinergi sumber daya manusia dari seluruh masyarakat, baik yang berada di daerah Pawitandirogo maupun masyarakat Pawitandirogo yang berada di Jabodetabek untuk modal berpartisipasi dalam pembangunan bangsa," ujar protokol Pawitandirogo, Judhi Romadhoni.
Menurut pria kelahiran Ngawi ini, banyak keinginan tersembunyi dari Paguyuban Pawitandirogo dalam setiap pertemuannya.
"Melalui presiden selaku kepala pemerintahan ada beberapa misi kami yaitu memperjuangkan universitas negeri di Madiun, selain mendorong adanya bandar udara bertaraf internasional di antara wilayah Pawitandirogo," pungkas Judhi. [mas]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H