Hidroponik adalah salah satu metode budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Hidroponik menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Dikutip dari laman Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, hidroponik menjadi tren untuk wilayah perkotaan terutama di rumah yang memiliki halaman sempit.
Â
1. Cek Kondisi Air dan Bak Penampungan
Tahukan anda bahwa faktor pentinh dalam budidaya tanaman hidroponik adalah ketersediaan air. Mengapa demikian, karena pada prinsipnya media tanam yang digunakan tidak mampu menyediakan air secara alami bagi pertumbuhan tanaman.
Karena itu, maka anda sebagai pembudidaya yang wajib menyediakan air sebagai unsur utama yang penting bagi tanaman seperti pada cara menanam sayuran hidroponik organik . Jika ingin mendaptakan tanaman yang tumbuh optimal maka anda harus selalu rutin melakukan pengecekan kondisi air di bak penampungan dengan cara sebagai berikut :
- Pertama, pastikan selalu bahwa air yang tersedia dalam kondisi bersih.
- Untuk menjaga kebersihannya, anda direkomendasikan untuk mengantinya minimal 4 hari sekali.
- Selain itu, untuk wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah bening atau transparan, sehingga anda lebih mudah mengamati kondisi dan keterediaan air.
- Note : pada siste hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari dan rutin menganti air setiap 1-2 hari sekali.
- Jangan isi bak penampungan secara penuh, idealnya isikan 1/2 atau 3/4 bagian saja agar saat di kuras tidak terlalu banyak yang terbuang.
2. Cek Selalu Kondisi Larutan Nutrisi
Poin penting yang selanjutnya dalam merawat tanaman hidroponik adalah ketersediaan larutan nutrisi. Selain tidak dapat menyediakan air, media yang digunakan juga tidak mampu menyediakan unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman seperti pada cara menanam melati hidroponik .
Oleh karena itu sangat penting sekali untuk selalu mengontrol dan mengecek kondisi dan ketersediaan larutan nutrisi. Dalam hal ini, untuk memudahkan pekerjaan anda , beberapa cara yang dapat anda lakukan adalah sebagai berikut :
- Cek ketersediaan larutan nutrisi setiap harinya.
- Setiap tiga hari sekali ganti larutan nutrisi dengan yang baru.
- Periksa apakah ada saluran pada larutan nutrisi yang macet atau tersumbat.
- Pemberian dosis larutan nutrisi diberikan secara bertahap.
- Gunakan air yang bersih untuk mencapur dengan larutan nutrisi.
- Pastikan nutrisi yang digunakan tidak dalam masa kadaluwarsa.Â
- Tahukan anda bahwa faktor pentinh dalam budidaya tanaman hidroponik adalah ketersediaan air. Mengapa demikian, karena pada prinsipnya media tanam yang digunakan tidak mampu menyediakan air secara alami bagi pertumbuhan tanaman.
Karena itu, maka anda sebagai pembudidaya yang wajib menyediakan air sebagai unsur utama yang penting bagi tanaman seperti pada cara menanam sayuran hidroponik organik . Jika ingin mendaptakan tanaman yang tumbuh optimal maka anda harus selalu rutin melakukan pengecekan kondisi air di bak penampungan dengan cara sebagai berikut :
- Pertama, pastikan selalu bahwa air yang tersedia dalam kondisi bersih.
- Untuk menjaga kebersihannya, anda direkomendasikan untuk mengantinya minimal 4 hari sekali.
- Selain itu, untuk wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah bening atau transparan, sehingga anda lebih mudah mengamati kondisi dan keterediaan air.
- Note : pada siste hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari dan rutin menganti air setiap 1-2 hari sekali.
- Jangan isi bak penampungan secara penuh, idealnya isikan 1/2 atau 3/4 bagian saja agar saat di kuras tidak terlalu banyak yang terbuang.
3. Bersihkan Wadah Media Tanam dan Larutan Nutrisi
Selain itu, kebersihan wadah media tanam dan larutan nutrisi juga harus terjaga seperti pada cara menanam jahe dengan sistem hidroponik . Hal ini sangat penting dilakukan karena jika wadah dalam kondisi bersih maka resiko serangan hama dan penyakit tidak akan terjadi.
Wadah media yang transparan akan sangat rentan untuk di tumbuhi lumut sehingga anda harus melakukan pembersihan wadah dengan cara sebagai berikut.
- Pertama, keluarkan sisa larutan nutrisi yang ada.
- Kemudian bersihkan bagian yang mulai di tumbuhi lumut dengan mencucinya menggunaka air bersih dan air mengalir.
- Selanjutnya rendam wdah dalam air bersih atau alkohol.
- Kemudian isi kembali dengan larutan nutrisi.
- Lakukan hal ini secara rutin setiap 1-2 minggu sekali.
- Jangan sampai menunggu lumut memenuhi wadah karena akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.Â
4. Jaga Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lungkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman hidroponik seperti juga pada cara menanam tomat denGn sistem hidroponik . Mengapa? Karena lingkungan yang bersih akan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
Pada lingkungan yang bersih, hama penyakit akan enggam tumbuh dan berkembang. Sebaliknya pada lingkungan yang kotor dan lembab maka peluang tanaman terserang hama dan penyakit akan lebih tinggi. Lakukan hal berikut untuk menjaga sanitasi lingkungan tanaman hidroponik anda :
- Bersihkan rumput-rumput liar yang ada di sekitar tempat tanam.
- Jangan biarkan sampah memenuhi lokasi tanam.
- Buah sampah dari pemangkasan bagian tanaman dan jauhkan dari tanaman yang sehat.
- Cek selalu intensitas cahaya yang masuk, jangan sampai cahaya matahati terhalang dan membuat lingkungan lembab.
- Setiap satu bulan sekali usahakan untuk melakukan penyemprotan menggunakan pestisida (insektisida dan fungisida) di sekitar lingkungan tumbuh.
5. Cek Kondisi Tanaman Secara Berkala
Tahukan anda, bahwa sebenarnya hal yang paling penting dan harus anda perhatikan adalah kondisi tanaman itu sendiri. Selain poin-poin di atas, mengecek kondisi tanaman secara berkala merupakan poin terpenting dalam merawat tanaman hidroponik seperti juga pada cara menanam hidroponik dengan media air .
Dengan melakukan pengecekan secara intensif maka anda akan bisa mengetahui apa yang terjadi pada tanaman. Karena jika terserang hama atau penyakit atau bahkan kekurangan larutan nutrisi. Maka tanaman akan mebunjukkan gejala, tentunya dalam hal ini anda harus peka yang mengetahui langkah selanjutnya untuk menghindarkan tanaman dari kematian.
6. Cek Kondisi Media Tanam
Selain tanaman, kondisi media tanam  juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan tanaman hidroponik sebagaimana cara menanam sayur fertigasi .
Karena itu, selalu cek kondisi media tanam. Jika memang sudah tidak layak maka jangan sayang-sayang untuk mengganti media tanam yang baru. Selain itu, tidak disarankan menggunakan media tanam bekas yang telah digunakan. Karena dikhawatirkan media lama yang digunakan kembali tanpa proses sterilisasi dapat membawa inang hama dan penyakit yang akan berbahaya bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri.Â
7. Buang dan Jauhkan Tanaman yang Sakit dari Tanaman yang Sehat
Tidak bisa dipungkiri bahwa, intensitas serangan hama dan penyakit dapat menimbulkan keadaan kritis pada tanaman seperti juga pada cara menanam sayur aquaponic . Bahkan tanamanpun bisa mati karenanya. Oleh karena itu, jika menemukan tanaman yang terkena serangan hama atau penyakit. Maka segera cabut, buang dan jauhkan dari tanaman yang sehat.
Cara terbaik adalah dengan membakarnya. Dikhawatirkan jika anda tidak segera mengambil langkah ini maka akan bisa menular kepada tanaman yang sehat. Jadi jangan sayang-sayang untuk membuangnya.
Nah, itulah tadi 7 cara merawat tanaman hidroponik paling praktis. Tentunya cara-cara dan langkah-labgkah diatas tidak sulit untuk dilakukan. Yang terpenting adalah memang anda memiliki niatan yang sungguh-sungguh dalam melakukan budidaya tanaman secara hidroponik ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H