Mohon tunggu...
Masni Sasuke
Masni Sasuke Mohon Tunggu... Penulis - penulis

saya seorang penulis hobi saya pencak silat dan volly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara Menanam Bawang Merah Hidroponik

3 September 2024   08:26 Diperbarui: 3 September 2024   08:30 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budidaya bawang merah secara hidroponik merupakan teknik penanaman bawang merah yang dilakukan tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan memanfaatkan larutan nutrisi. Teknik ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan budidaya bawang merah secara konvensional, di antaranya adalah dapat menghemat penggunaan air, mengurangi penggunaan pestisida, dan menghasilkan panen yang lebih tinggi.

Budidaya bawang merah secara hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam sistem, seperti sistem NFT (Nutrient Film Technique), sistem DFT (Deep Flow Technique), dan sistem aeroponik. Pemilihan sistem yang tepat akan tergantung pada skala budidaya, ketersediaan lahan, dan biaya yang tersedia.

Langkah Langkah Budidaya Bawang Merah

1.Persiapan benih

Benih bawang merah direndam dalam air hangat selama 12-24 jam, kemudian disemai pada media semai seperti rockwool atau cocopeat.

2.Penanaman

Bibit bawang merah yang sudah berumur 2-3 minggu dipindahkan ke sistem hidroponik. Jarak tanam yang ideal adalah 10-15 cm antar tanaman.

Pemberian nutrisi

3. Tanaman bawang

merah diberikan larutan nutrisi secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman. Konsentrasi larutan nutrisi harus disesuaikan dengan umur tanaman dan kondisi lingkungan.

4.Pemeliharaan Tanaman

bawang merah harus dirawat secara rutin, seperti penyiraman, penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit.

5.Panen

Bawang merah dapat dipanen setelah berumur sekitar 60-75 hari setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman dari sistem hidroponik.

Budidaya bawang merah secara hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi bawang merah. Teknik ini dapat diterapkan oleh petani kecil maupun petani skala besar, dan dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan budidaya bawang merah secara konvensional.

Cara Budidaya Bawang Merah Hidroponik

Budidaya bawang merah secara hidroponik memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

1.Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit bawang merah yang unggul sangat menentukan keberhasilan budidaya.

2.Sistem Hidroponik

 Ada berbagai macam sistem hidroponik yang dapat digunakan, seperti NFT, DFT, dan aeroponik.

3.Larutan Nutrisi

 Tanaman bawang merah membutuhkan nutrisi yang lengkap dan seimbang untuk tumbuh dengan baik.

4.Pemeliharaan

 Tanaman bawang merah harus dirawat secara rutin, seperti penyiraman, penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit.

5.Panen

 Bawang merah dapat dipanen setelah berumur sekitar 60-75 hari setelah tanam.

Kelima aspek tersebut saling berkaitan dan sangat penting untuk keberhasilan budidaya bawang merah secara hidroponik. Pemilihan bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif. Sistem hidroponik yang tepat akan memastikan tanaman mendapatkan nutrisi dan air yang cukup. Larutan nutrisi yang lengkap dan seimbang akan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Pemeliharaan yang rutin akan menjaga tanaman tetap sehat dan terhindar dari hama dan penyakit. Panen yang tepat waktu akan menghasilkan bawang merah yang berkualitas baik. Dengan memperhatikan kelima aspek tersebut, petani dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya bawang merah secara hidroponik.

Pemilihan Bibit

Dalam budidaya bawang merah secara hidroponik, pemilihan bibit yang unggul merupakan aspek yang sangat penting. Bibit bawang merah yang unggul memiliki potensi genetik yang baik, sehingga dapat tumbuh dengan sehat dan produktif, serta menghasilkan panen yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, bibit bawang merah yang tidak unggul dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, mudah terserang hama dan penyakit, dan menghasilkan panen yang rendah.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bibit bawang merah yang unggul, di antaranya:

1.Varietas

 Pilih varietas bawang merah yang cocok dengan kondisi iklim dan lingkungan setempat.

2.Umur Benih

 Gunakan benih bawang merah yang masih segar dan tidak lebih dari satu tahun.

3.Kesehatan Bibit

 Pilih benih bawang merah yang sehat, tidak cacat, dan tidak terinfeksi hama atau penyakit.

Dengan menggunakan bibit bawang merah yang unggul, petani dapat meningkatkan peluang keberhasilan budidaya bawang merah secara hidroponik. Tanaman akan tumbuh dengan sehat dan produktif, sehingga menghasilkan panen yang berkualitas tinggi dan menguntungkan.

Sistem Hidroponik

Dalam budidaya bawang merah secara hidroponik, pemilihan sistem hidroponik yang tepat sangat penting untuk keberhasilan budidaya. Sistem hidroponik yang tepat akan memastikan tanaman bawang merah mendapatkan nutrisi dan air yang cukup, sehingga dapat tumbuh dengan sehat dan produktif.

1.NFT (Nutrient Film Technique)

Sistem NFT adalah sistem hidroponik yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Dalam sistem ini, larutan nutrisi dialirkan tipis dan terus menerus di atas akar tanaman. Sistem NFT cocok untuk tanaman yang berukuran kecil dan memiliki sistem perakaran yang dangkal, seperti bawang merah.

2.DFT (Deep Flow Technique)

Sistem DFT mirip dengan sistem NFT, tetapi larutan nutrisi dialirkan lebih dalam. Sistem DFT cocok untuk tanaman yang berukuran lebih besar dan memiliki sistem perakaran yang lebih dalam, seperti tomat dan mentimun.

3.Aeroponik

Sistem aeroponik adalah sistem hidroponik di mana akar tanaman digantung di udara dan disemprot dengan larutan nutrisi. Sistem aeroponik cocok untuk tanaman yang memiliki sistem perakaran yang luas, seperti selada dan kangkung.

4.Kelebihan Sistem Hidroponik

Sistem hidroponik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan budidaya bawang merah secara konvensional, di antaranya:

  • Hemat air
  • Tidak memerlukan tanah
  • Dapat dilakukan di lahan yang terbatas
  • Hasil panen lebih tinggi

Pemilihan sistem hidroponik yang tepat akan tergantung pada skala budidaya, ketersediaan lahan, dan biaya yang tersedia. Dengan memilih sistem hidroponik yang tepat, petani dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya bawang merah secara hidroponik.

Larutan Nutrisi

Dalam budidaya bawang merah secara hidroponik, larutan nutrisi memegang peranan yang sangat penting. Larutan nutrisi menyediakan semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman bawang merah untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Unsur hara tersebut meliputi nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur.

Kekurangan unsur hara tertentu dapat menyebabkan tanaman bawang merah tumbuh kerdil, daun menguning, dan mudah terserang hama dan penyakit. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tanaman bawang merah mendapatkan larutan nutrisi yang lengkap dan seimbang.

Konsentrasi larutan nutrisi harus disesuaikan dengan umur tanaman dan kondisi lingkungan. Tanaman bawang merah yang masih muda membutuhkan konsentrasi larutan nutrisi yang lebih rendah dibandingkan dengan tanaman bawang merah yang sudah dewasa. Selain itu, konsentrasi larutan nutrisi juga harus disesuaikan dengan suhu dan pH air.

Pemberian larutan nutrisi yang tepat akan menghasilkan tanaman bawang merah yang sehat dan produktif. Tanaman akan tumbuh dengan subur, daun berwarna hijau segar, dan tahan terhadap hama dan penyakit. Pada akhirnya, pemberian larutan nutrisi yang tepat akan meningkatkan hasil panen bawang merah.

Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan salah satu aspek penting dalam cara budidaya bawang merah secara hidroponik. Tanaman bawang merah yang tidak dirawat dengan baik akan mudah terserang hama dan penyakit, sehingga dapat menurunkan produktivitas dan kualitas panen.

Penyiraman merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan yang sangat penting. Tanaman bawang merah membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Namun, penyiraman harus dilakukan secara teratur dan tidak berlebihan, karena dapat menyebabkan tanaman busuk. Penyiangan juga merupakan kegiatan pemeliharaan yang penting. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman bawang merah dapat menyerap nutrisi dan air yang dibutuhkan tanaman, sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman bawang merah.

Pengendalian hama dan penyakit juga merupakan bagian penting dari pemeliharaan tanaman bawang merah secara hidroponik. Hama dan penyakit dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman bawang merah, sehingga dapat menurunkan hasil panen. Oleh karena itu, pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara rutin dan tepat waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun