Mohon tunggu...
Nico Aditia
Nico Aditia Mohon Tunggu... Penulis - menulis dan berbagi ide

komen untuk komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kadang Kita Lupa Strategi Komunikasi

1 November 2018   09:19 Diperbarui: 1 November 2018   09:27 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya pernah mengikuti pertemuan yang membahas perencanaan komunikasi atau strategi komunikasi sebuah project. Project ini nampakya penting karena menyangkut alasan mengapa organisasi itu ada.

Setelah prosesi perkenalan para peserta rapat yang cukup melelahkan, rapat kemudian memaparkan strategi komunikasi yang telah disusun. Ternyata penyusunan strategi tersebut digawangi oleh sebuah perusahaan konsultan. Saya lupa nama konsultannya, tapi masih sedikit ingat strategi komunikasi apa yang mereka tawarkan untuk project tersebut.

Kesan yang saya dapatkan setelah melihat strategi itu adalah lucu dan aneh. Lucu karena rapat yang diselengarakan justru bukan secara serius membahas strategi, tapi ajang buat cari tumpangan publikasi. Aneh, karena projectnya berdampak lokal tapi salah satu program/kegiatan komunikasinya adalah pameran internasional. Selepas rapat, sy langsung berikan masukan (protes) ke pimpinan rapat. 

Sederhana, Tapi..

Komunikasi bisa dibilang hal yang umum. Semua orang bisa. Mulai dari lahir sampai dengan nafas terakhir, semua melakukan komunikasi. Ilmu komunikasi bukan hal yang ekslusif, beda dengan ilmu lain yang hanya bisa dilakoni oleh orang yang sudah memiliki sertifikat atau pengakuan dari organisasi yang menaunginya.

Jadi semua orang bisa dibilang ahli dalam berkomunikasi. Tapi tidak semua efektif dalam berkomunikasi. Kita pun sering gagal. Pertikaian antara suami istri misalnya, itu adalah contoh dari kegagalan komunikasi.

Kembali lagi topik. Bukan karena merasa tahu, tapi protes yang saya ajukan ke pimpinan rapat saat itu karena ide yang ditawarkan tidak masuk akal bagi saya. Saya juga heran mengapa peserta rapat lain tidak ada yang protes dengan ide itu. Pikir saya boleh jadi karena strategi itu dibuat oleh perusahaan yang secara khusus bergerak di bidang komunikasi, jadi percaya saja.

Tapi karena di kantor kami dalam bekerja selalu ditekankan untuk mengutamakan prinsip value for money, jadi kami terbiasa untuk dikritisi dan siap untuk di challange terhadap konsep strategi komunikasi yang telah dibuat.

Mengapa saya protes? Ketika melihat materi yang dipaparkan, saya teringat apa yang disampaikan dosen ketika kuliah dulu. Waktu itu saya berada di semester pertama program s2 ilmu komunikasi ui. Saya bisa dibilang awam soal ilmu komunikasi meskipun bekerja di bidang komunikasi. Waktu itu dosen bertanya mengenai definisi komunikasi.

Sebagai awam saya tergagap menjawabnya. Walaupun telah 10 tahun bekerja di biro komunikasi sy juga bingung dibuatnya. Maklum saja background pendidikan sebelumnya adalah akuntansi. Sangat jauh berbeda dengan apa yang menjadi profesi saya selama ini.

Dari pertanyaan tersebut kemudian saya menemukan pengertian komunikasi yang disampaikan oleh salah saeorang sarjana Komunikasi yang cukup terkenal dalam bidang komunikasi, yakni Harold Lasswell. Menurut  Harold Lasswell (1960), pengertian komunikasi adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun