Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Naik Motor Semarang Bromo

15 Mei 2023   17:05 Diperbarui: 15 Mei 2023   17:24 2990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mampir di warung bakso pos Tumpang/dokpri

Sambil komat kamit membaca doa sebisanya,  saya coba untuk menerima keadaan,  sampai akhirnya sebuah kendaraan roda empat menyusul di belakang saya. Saya sengaja mengambil jalur tengah dengan maksud agar mobil di belakang saya memberi penerangan jalan.  Dan ternyata sopir memahami kondisi saya bahkan berteriak, "alon-alon mas". Nah lo..  Nikmat mana yang musti didustkan? 

Akhirnya dengan bantuan mas sopir yang baik hati itu,  saya berhasil melewati hutan bromo yang katanya angker,  dan selamat sampai wilayah  Tumpang.  

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 malam saat saya sampai kembali di kota malang.  Sampai di perempatan lampu merah wilayah Sawojajar,  motor saya benar-benar mati.  

Padahal kontak menyala,  dan bbm dalam kondisi penuh.  Bingung harus berbuat apa.  Akhirnya dengan terengah motor saya belokkan ke sebuah bengkel.  Tanpa bertanya tukang bengkel langsung memutar kontak,  mengengkol motor,  mengecek bensin,  membuka dan menutup busi,  sampai beberapa jam tidak bereaksi.  

Sambil menunggu sesuatu yang tidak pasti,  dengan terpaksa saya menelpon kawan saya kembali.  Ia balik lagi dengan anak lelakinya.  Dan mencoba mencarikan bengkel. Dan akhirnya saya dipertemukan dengan seorang tukang bengkel di kota Malang  yang ternyata buka 24 jam.  
Dan sayapun memintanya untuk meninggalkan  karena waktu sudah tengah malam,  sudah hampir jam 02.00 dinihari.  

Motor saya diperiksa oleh mekanik yang ternyata orang Sragen,  jadi kami punya kesamaan bahasa.  Akhirnya motor bisa menyala normal,  mekanik bilang kalau jalur lampu depan saya mengalami konslet.  Makanya harus dibikin jalur by pass agar motor tetap jalan.  

Ternyata holder baru yang saya pasang di bengkel waktu masih di Semarang,  salah sambung,  jadi konslet dan membuat kinerja kelistrikan ke mesin terganggu.  Bapak mekanik ini memang terbukti orang baik,  sudah tahu kalau saya orang jauh tetap saja dikasih ongkos murah.  Sesulit  itu saya hanya suruh bayar 15.000. Saya tidak terima dong.  Saya paksa ia menerima 100 ribu sebagai tanda terima kasih saya. 

Masalah selesai, motor sudah jalan,  saya segera mencari penginapan, dan yang ini lebih mahal dari sebelumnya,  serta lokasinya yang tidak nyaman.  Tapi ya dinikmati saja daripada tidak bisa istirahat.  

Esok paginya kami meneruskan perjalanan kembali.  Menerobos jalanan Kota Malang,  menembus batas wilayah propinsi,  dan berharap suatu saat nanti bisa ke Malang lagi.  Menikmati berbagai destinasi seperti yang diharapkan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun