Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Naik Motor Semarang Bromo

15 Mei 2023   17:05 Diperbarui: 15 Mei 2023   17:24 2990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya saya mencoba berdamai dengan diri sendiri.  Saya akan mencoba peruntungan dengan tidak meminta bantuan siapapun. 

Bertanya pada seorang warga yang melintas di Poncokusumo/dokpri
Bertanya pada seorang warga yang melintas di Poncokusumo/dokpri

Dengan bantuan google maps,  sampailah saya di pertigaan Tumpang. Entah saya yang kurang teliti memperhatikan maps atau sebab apa,  di pertigaan Tumpang yang seharusnya saya belok kiri,  malah belok kanan.  Sehingga saya malah nyasar sampai Poncokusumo. Lah.. Saya balik lagi dong ke arah semula yang sudah puluhan kilometer saya lewati. 

Akhirnya untuk meredam mesin yang sudah berjam-jam terpacu tanpa henti,  saya berbelok ke sebuah warung bakso sambil bertanya arah Bromo.
Dan sayapun menemukan jalur yang benar,  dan dari sinilah motor saya mulai rewel.  Sedikit tanjakan daya dorong motor saya melemah.  Diputar gasnya tapi mesin malfungsi sehingga istri saya bolak balik harus naik turun untuk kelancaran perjalanan.  

Mampir di warung bakso pos Tumpang/dokpri
Mampir di warung bakso pos Tumpang/dokpri

Sampai di Gapura Ngadas,  motor benar-benar seperti tak berfungsi. Tak bisa jalan bila berboncengan.  Akhirnya saya pun berinisiatif menitipkan istri untuk dibonceng para pembawa kentang sampai Jemplang.  Beruntung ada orang berbaik hati,  mau membonceng istri saya sampai Pos Jemplang.  Sehingga pelan-pelan saya bisa menyusul.  

Di pos Jemplang,  saya termangu.  Bromo tak bisa dimasuki.  Saya hanya bisa melihat situasi Bromo dari atas.  Padahal waktunya sudah sekitar jam 4 sore. Bahkan seorang driver jeep yang biasa melayani trip Bromo tak berani mengantar saya,  meskipun saya menawar dengan harga tinggi untuk satu perjalanan.  

Agak lama saya termenung di pos Jemplang,  tanpa tahu harus berbuat apa.  Mau balik lagi ke Malang, nanggung.  Mau menginap di situ tak ada penginapan,  mau nekad masuk tak berani.  Akhirnya saya nekad meneruskan perjalanan ke Senduro,  barangkali di sana ada tempat untuk menginap.  

Kondisi jalan jemplang-senduro/dokpri
Kondisi jalan jemplang-senduro/dokpri

Suasana hampir maghrib,  kondisi sangat sepi.  Saya tidak paham daerah situ,  sehingga memaksa saya untuk balik lagi ke jalur semula,  balik ke Jemplang dan melalui tanjakan ekstrim  dengan segala kondisi.  Yang sebelumnya harus menaiki jalan sempit dan berkelok. Beruntung sepanjang jalan tidak ada kendala.  Motor berjalan normal sampai di pos Jemplang kembali.  

Dari pos Jemplang,  karena waktu terus berjalan,  dan makin gelap saya meneruskan memacu motor.  Dan saya mulai kewalahan dengan tunggangan saya. Motor mati hidup mati hidup,  lampu depan kadang mati kadang hidup.  Padahal kondisi jalan menurun tajam dan gelap gulita, bahkan gerimis mulai melanda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun