Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Situ Lengkong Panjalu, Wisata Religi Kabupaten Ciamis yang Penuh Mistis

14 Mei 2023   20:53 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:57 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya bisa menyaksikan dari jauh rombongan yang membawa pusala Panjalu /dokpri

Tak lama setelahnya,  rombongan kami sudah berada di dermaga. Tak sampai satu menit saat pulang.  Beberapa kapal hias sudah siap.  Bahkan banyak terlihat anggota keamanan baik dari TNI/Polri berjaga.  Mereka ikut mengatur ketertiban para pengunjung.

Saat balik ke terminal ini rute pengunjung akan diatur berputar mengitari pasar rakyat.  Banyak barang yang dijual.  Dari camilan souvenir, kaos,  baju, jas,  oleh-oleh khas Ciamis atau sarapan pagi.  Saya juga menyempatkan sarapan pagi dengan lauk ikan goreng dan menyantap sambal lalap sepuasnya.  

Mendekati penginapan, warga sudah banyak berkumpul.  Ratusan,  atau mungkin ribuan orang.  Saya bergegas menuju ke lokasi Bumi Alit,  museum tempat menyimpan benda pusaka yang akan diarak menuju situ panjalu.  
Di situ seperti tidak bisa bergerak.  Ratusan orang mengarahkan kamera ke dalam pagar di area bumi alit.  Terlihat beberapa orang mengambil sesuatu dari dalam ruangan,  lalu menyerahkannya pada orang lain begitu seterusnya sampai beberapa barang yang saya duga adalah pusaka berada di tangan masing-masing petugas.  

Lalu seperti ada aba-aba,  rombongan bergerak menyusuri jalan diiringi sholawat dan dan grup rebana.  Peserta arak-arakan maupun para pengunjung, semua terlihat bergembira.  Prosesi Nyangku sudah tiba.  Mereka menunggunya setiap tahun.
Anggota keamanan mengatur lalulintas,  mereka mencegah agar kendaraan dari arah berlawanan tidak menahan diri untuk tidak bergerak,  sampai rombongan arak-arakan berbelok ke ke Situ Panjalu.  

Di dermaga, puluhan perahu sudah menunggu untuk membawa rombongan menuju ke bukit Panjalu.  

Saya hidmat menyimak rangkaian acara Nyangku dari awal sampai akhir di dermaga dan tak bisa mengikuti rombongan nyangku. Karena saya harus kembali ke rombongan saya,  meneruskan perjalanan panjang menuju Tasikmalaya.

Ini prosesi nyangku. Bonus buat anda yang penasaran


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun