Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dapat Saweran dari SemarKuTiga Community

12 Mei 2023   13:26 Diperbarui: 12 Mei 2023   13:27 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Seminggu setelah pulang dari rumah sakit,  saya ketemu  seorang kawan yang bertugas di kepolisian. Dia menyapa dengan ciri khasnya "memukul". Saya mendapat hadiah pukulan cukup  keras pada bagian dada sebelah kiri.  Hantamannya cukup keras meskipun tidak menyakitkan.  Tapi efeknya terjadi pada malam harinya.  Timbul bercak merah di sekitar luka operasi.  Bahkan beberapa hari kemudian mengalami bengkak sampai ke daerah leher.  

Waktu kontrol, dokter yang merawat saya bilang "mungkin infeksi", lalu saya diberi obat berjenis amoxilin.  
Kontrol tetap jalan,  saya sudah meminta dokter untuk rontgen  ulang untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.  Sebab ada kawan satu ruangan yang mengalami luka yang sama dan operasi sehari setelah saya sudah dinyatakan  sembuh dan hanya perlu kontrol sebulan sekali.  Sementara saya masih harus kontro tiap minggu.  

Perjalanan kontrol  berjalan sektar 4 bulan bahkan sampai awal ramadhan di bulan april 2023. Saya makin kawatir dengan kondisi saya.  Pada pemeriksaan yang terakhir dokter menyuruh saya untuk rontgen. Dan yang dikawatirkan benar-benar terjadi.  Saya mengalami dislokasi tulang bahu,  karena pen tidak simetris akibat benturan keras yang mengakibatkan tulang tumbuh tidk normal ( itu yang saya pahami dari hasil rontgen dan perubahan phisik yang saya rasakan).  Bahu saya tidk simetris bagian kiri.

Rekomendasi dokter,  operasi ulang,  segera sebelum jaringan tumbuh lebih solid dan akan mengakibatkan penderitaan berkepanjangan

Saya menjalani operasi kedua tanggal 3 mei 2023. Operasi 5 jam berjalan lancar dengan pemasangan pen baru yang lebih panjang.  Seminggu di Rumah Sakit saya pulang, dengan rawat jalan dan kontrol tiap minggu.

Selama proses hibernasi di rumah,  meskipun dengan aktifitas yang terbatas,  saya masih tetap bisa pegang hp.  Menyekrol kegiatan kawan-kawan Kompasianer juga kawan-kawan di WAG SemarKuTiga.

Saya menyimak pembicaraan kawan-kawan di grup kalau mau ada acara pertemuan di Semarang.  Lalu diputuskan kalau acara akan digelar di Resto Pringsewu.  Mereka ingin memamerkan saya dengan gerobag siomay kesayangan di blog Komunitas. Saya menolak dong, karena saya masih dalam masa pemulihan. Saya kirim juga gambar waktu di rumah sakit sewaktu masih ada genangan darah membasahi sprei dan foto rontgen  kondisi bahu saya.

Eh tiba-tiba,  saya malah dikeluarkan dari grup. Saya bertanya dalam hati apa salah saya?

Beberapa saat kemudian saya dimasukkan lagi.  Saya makin bingung dong.  

Lalu hari yang ditentukan tiba, 11 Mei 2023 kawan berhasil mengadakan pertemuan di Resto Pringsewu.  Dengan agenda akan membukukan hasil karya para anggota  SemarKutiga.

Dan setelahnya,  saya ditelpon oleh Lord Wang Eddy kalau rombongan mau datang ke rumah.  Ternyata posisi Semarang sedang hujan deras,  dan mengingat mereka berasal dari daerah yang jauh,  kunjungan ke rumah di batalkan.  Dan selama menunggu saya masih bisa menulis artikel yang diunggah mas Susy Haryawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun