Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pisowanan Agung Paranormal IPI Semarang ke Sendang Baruklinting dan Sendang Jaka Tingkir

4 September 2020   03:24 Diperbarui: 4 September 2020   03:46 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khusuk mengikuti ritual di Sendang Djaka Tingkir /dokpri

Angin bertiup kencang sejak sore, langit nampak muram. Lalu hujan deras turun dan membuat panik para pengguna jalan.

Di sebuah teras sebuah rumah dengan ruangan tamu yang  terlihat lebih tinggi, nampak  puluhan orang berkumpul mengenakan pakaian hitam-hitam. Seperti serombongan para pendekar yang hendak mengadakan perhelatan besar.

Ya malam ini,  malam Jumat pahing  3 September 2020 bertepatan tanggal 15 Sura 1954, sekelompok paranormal yang tergabung dalam IPi ( Ikatan Paranormal Indonesia) kota Semarang sedang melakukan hajatan.

Mereka datang dari berbagai kota di Jawa Tengah, seperti Surakarta, Salatiga , Semarang, Magelang, bahkan beberapa paranormal dari Kota Pekalongan.

Rombongan bergerak ke arah sebuah sendang bernama  sendang Baruklinting di kawasan Tuntang.  Suasanq gelap menyelimuti sepanjang perjalanan.

Ini adalah jalan tembus dari arah Tuntang menuju Ambarawa yang melewati jalan sepanjang pinggir rawa pening.

Di sebuah titik dimana sebuah pohon besar ada, rombongan berhenti. Dan diawali oleh Romo Martono sebagai kepala rombongan.

Asap dupa mengepul, Mantra-mantra dari masing-masing paranormal terdengar lirih, entah apa yang mereka lafadzkan. Romo Martono  yang ditunjuk sebagai kepala rombongan memohon ijin kepada penguasa gaib setempat. Dalam khazanah kebudayaan Jawa disebut istilah 'kulonuwun'  atau permisi. Bahwa beliau dan para anggota rombongan hendak mengadakan ritual .

Lalu rombongan duduk dalam barisan yang telah diatur. Sesaji lengkap menghadap ke sendang. Pimpinan rombongan berada di belakang sesaji, dan di belakang pimpinan rombongan adalah para anggota yang duduk sila berjajar.

Terdengar suara angin malam menyapa dedaunan. Disertai dingin yang menggigil. Hujan gerimis menimbulkan tanah becek, dan suara burung malam terdengar lirih.

Lalu pimpinan rombongan membakar kemanyan. Asapnya membubung menimbulkan aroma harum penuh hawa mistis. Dan setelah itu terdengar doa yang berbaur dengan mantra, menusuk batin, menembus sukma, seakan menghipnotis siapapun yang menyaksikan ritual ini.

Larut dalam keheningan /dokpri
Larut dalam keheningan /dokpri

Malam makin larut. Rombongan bergerak lagi menuju ke sendang Senjoyo ( Sendang Jaka Tingkir) yang ada di kawasan Tingkir Salatiga.

Di sini juga dilakukan ritual yang sama. Berkirim doa kepada para leluhur yang telah nyaman di alam keabadian. Sebagai wujud bakti yang masih hidup, dan ucapan terima kasih kepada mereka yang telah ikut andil menghiasi tanah Jawa dengan sepak terjangnya.

Di sendang ini beberapa anggota paranormal melakukan ritual kungkum dalam sendang.  Melepas kefanaan dunia dengan berendam beberapa saat dalam kolam yang dingin menggigil.

Berendam dalam sendang yang dingin adalah simbol melepas segala macam pangkat dan derajat. Melepas semua keinginan dunia, sehingga pada akhirnya akan memunculkan jiwa-jiwa yang bersih, yang mampu menghadapi segala persoalan dunia dengan kebersihan batin.

Lalu setelahnya, rombongan menuju kendaraan masing-masing, untuk kembali menempuh perjalanan malam yang panjang menuju ke rumah masing-masing.

Ki Yono  salah seorang paranormal yang berasal dari Semarang menyatakan bahwa kegiatan riatual semacam ini  rutin dilakukan setiap malam tanggal 15 Sura  sebagai bakti kepada leluhur tanah Jawa.

Lebih lanjut Ki Yono  menyampaikan bahwa ritual ini sebagai pesan kepada seluruh umat manusia, bahwa masih erat keterkaitan antara orang yang mati maupun orang yang hidup. Sebab  merawat orang yang sudah mati  pada dasarnya adalah untuk orang yang masih hidup.

Ki Yono berharap bahwa ritual  oleh sekelompok paranormal Indonesia Kota Semarang  ini bisa memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara lewat pandangan-pandangan masa depan.

Khusuk mengikuti ritual di Sendang Djaka Tingkir /dokpri
Khusuk mengikuti ritual di Sendang Djaka Tingkir /dokpri
Sebab paranormal bukan meramal melainkan melihat kondisi masa depan, dengan melihat gejala yang terlihat oleh mata batin sebagai sebuah kejadian yang luar biasa. Lalu memberikan solusi  dengan ritual memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan lantaran sowan kepada para leluhur, agar kekuatan mereka tetap bersemayam dalam pribadi para manusia yang ada di tanah Jawa.

Dan ini juga merupakan doa untuk seluruh penduduk negeri agar wujud ketenteraman dan kemakmuran. Diberi anugerah  pemimpin bangsa yang amanah dan bertanggung jawab, sehingga terwujud negeri yang gemah ripah lohjinawi tata titi tentrem kerta raharjo.

Sementara itu Romo Martono sebagai kepala rombongan menyampaikan, bahwa dipilihnya sendang Baruklinting  dan Sendang Senjaya adalah sebagai simbol bahwa di kedua tempat itu ada air yang terkumpul, dan memberi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.

Memeluk putri kayangan /dokpri
Memeluk putri kayangan /dokpri

Ada jejak mereka yang terus membekas di tanah Jawa, menjadi legenda dan diceritakan  kepada anak cucu dari masa ke masa.

Dan harapannya adalah agar doa  dan dzikir yang terucap menjadi asbab kebaikan.  Khususnya orang-orang yang ikut dalam ritual ini. Dan masyatakat Indonesia pada umumnya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 subuh. Suara katak sepanjang sendang sudah tak lagi terdengar.

Lalu sayup-sayup terdengar suara azan dari masjid setempat. Dan anggota rombongan telah terlelap sepanjang perjalanan ke rumah masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun