Kejahatan tercipta  karena adanya kesempatan, orang berbuat jahat karena adanya peluang dan kelengahan korban. Sehingga sudah semestinya semua orang memiliki kewaspadaan agar tidak menjadi korban perbuatan jahat.
Itu kata kawan saya, Jati, yang tenar dengan nama Kang JT. Â Kehidupan masa kecilnya yang kelam karena lepas dari kontrol orang tua, menjadikannya anak nakal.
Jadi pencuri kecil-kecilan, tukang mabuk, bahkan menjadi pecandu narkoba. Kehidupan jalanan telah membentuk karakternya menjadi seorang manusia yang bebas seperti tanpa aturan.
Hidup di jalanan membuat kang JT bebas melakukan apapun. Nge-geng, tawuran antar kelompok preman, Â dan berpesta miras sepanjang malam adalah kebiasaan hidupnya, dan telah ia lakukan selama bertahun-tahun.
Ditangkap polisi, dinginnya lantai penjara menjadi santapannya. Tapi ia tidak kapok. Selepas dari penjara penyakit lamanya kumat lagi. Hingga ia kembali dijebloskan dalam jeruji besi selama beberapa saat.
Pernah suatu ketika, Kang JT  terlihat pasal pengeroyokan dan dijerat dengan pasal 170 KUHP lalu dijatuhi hukuman penjara  1 thn 2 bulan  di LP Kelas 1 kedungpane Semarang.
Di  LP Kedungpane ia kembali berkelahi dengan sesama tahanan hingga harus dipindahkan ke lapas  kelas II Magelang .
Tapi di sini ia kembali berulah, berkelahi  dengan sesama napi, 3 bulan sebelum ia dibebaskan, hingga harus dimasukkan ke dalam sel khusus atau yang lebih terkenal dengan sel tikus. Di sini ia tak bisa keluar sama sekali. Di tempat yang sempit ini kang JT melakukan semua aktifitas dari tidur sampai MCK.
Datang Pencerahan
Entah Ilham apa yang bersarang dalam kepalanya, selepas keluar dari lapas Magelang, perangai Kang JT tiba-tiba berubah 90 derajat. Ia tak lagi mabuk-mabukan, bahkan berhenti dari kebiasaannya berkelahi.