Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenal Dyah Puji Astuti Sosok Penggerak UMKM di Desa Pinggiran Kabupaten Demak

19 Agustus 2020   12:30 Diperbarui: 19 Agustus 2020   12:27 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapak sederhana pedagang pasar Krempyeng /dokpri

Hari Minggu pagi, aktifitas warga Wringinjajar Kelurahan Karangpanas Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak ini nampak  beda dari biasanya.

Pagi hari biasanya pergi ke sawah ladang tempat mereka merangkai harapan dengan merawat tanaman mereka. Tapi sudah  beberapa minggu ini aktifitas mereka terutama kaum ibu bertambah.

Di jalan pinggir sawah desa Wringinjajar Kelurahan Karangpanas berdiri sebuah tenda sederhana. Di bawah tenda berjajar puluhan pedagang kaki lima yang merupakan anggota PKK dari kelurahan Karangpanas.

Para pedagang di tempat ini menggelar berbagai makanan dan minuman serta alat rumah tangga.

Lapak sederhana pedagang pasar Krempyeng /dokpri
Lapak sederhana pedagang pasar Krempyeng /dokpri

Para pedagang menggelar dagangannya dengan meja-meja sederhana, bahkan dihampar begitu saja di atas terpal, atau membawa gerobak dagangan dari rumah, lalu melanjutkan keliling saat pasar krempyeng sudah usai.

Rona keceriaan tergambar dari para pedagang maupun maupun para pengunjung. Para pedagang mendapatkan pemasukan tambahan dan para pengunjung mendapatkan barang atau makanan yang mereka inginkan.

Warga antusias datang ke pasar krempyeng/dokpri
Warga antusias datang ke pasar krempyeng/dokpri


Orang-orang menamainya dengan pasar mewah, akronim dari 'mepet sawah'. Karena pasar ini berada di jalan ujung kampung yang berada di pinggir sawah.

Ada sosok yang memperjuangkan sehingga kondisi pasar krempyeng mewah bisa terwujud. Adalah Dyah Puji Astuti, seorang ibu yang bekerja sebagai karyawan swasta. Ia yang mula-mula tergerak hatinya untuk mewujudkan pasar krempyeng.

Di sela kesibukannya sebagai karyawan, ia meluangkan waktunya untuk bepikir ke depan dengan cara yang paling sederhana. Yaitu keinginannya untuk memberdayakan para kaum ibu agar bisa membantu perekonomian keluarga.

Memang yang dijual hanyalah makanan dan minuman sederhana, atau barang tangga sederhana. Tapi nilainya bagi para ibu sungguh sangat besar nilainya. Sebab dari hasil penjualan beberapa jam itu cukup sebagai sumber pendapatan mingguan.

Dyah Puji Astuti yang akrab disapa Dyah menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya murni dorongan batin. Kerisauannya ditengah pandemi yang tak berkesudahan membuatnya prihatin. Ia berfikir bagaimana caranya agar masyarakat ekonomi lemah bisa terus bergeliat mendapatkan penghasilan tambahan. Puji berfikir begitu karena di kepengurusan Pokdarkamtibmas Jateng, ia ddidapuk sebagai ketua bidang pemberdayaan umat.

Memang saat kondisi negeri terpuruk karena bencana, seseorang harus tetap bergerak, menyesuaikan ritme dan pola perubahan keadaan. Dan berupaya agar bisa terus bangkit melawan keadaan. Karena hidup terus berlanjut.

Selamat berkarya mbak Dyah Puji Astuti, lanjutkan perjuanganmu agar memberi lebih banyak lagi inspirasi bagi orang lain.

Ditulis oleh Mas Nawir untuk Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun