Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Kita Berbohong?

30 Juni 2020   10:48 Diperbarui: 30 Juni 2020   11:47 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sebagai pengguna internet juga sering dipengaruhi oleh berita-berita bohong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan , lalu mempercayainya begitu saja.

Bahkan para tokoh negara juga membuat dan menyebarkan berita bohong untuk menyerang balik lawan politiknya .

Bohong adalah dusta. Mempelesetkan kebenaran menjadi sebuah kesalahan. Dan membuat sebuah kesalahan sebagai sebuah kebenaran. Lalu muncullah sesuatu yang palsu dan sangat mirip dengan aslinya. Ada uang palsu, ijazah palsu, surat keterangan palsu, barang palsu, perasaan palsu, dan menjadikan semua kehidupan kita  menjadi palsu.

Hari ini banyak orang yang mencari penghidupan dengan cara berbohong. Sudah berkeluarga tapi mengaku bujangan dengan tujuan memperdaya gadis yang diincarnya.

Atau mengaku-ngaku sebagai seorang aparat dengan menggunakan pakaian yang dibeli di pasar. Padahal ia hanyalah warga biasa.

Bahkan para pedagang makanan merekayasa kandungan makanan dengan berbagai zat yang berbahaya demi mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.

Tapi terkadang kita juga membutuhkan kebohongan sebagai sebuah tindakan yang wajib dilakukan. Misalnya ada seorang tetangga yang minta perlindungan ke rumah kita saat suaminya mengamuk dan mengancam akan membunuhnya, kita boleh mengatakan perempuan itu tidak ada di rumah kita, meskipun sebenarnya ada.

Kebohongan sepertinya tidak bisa dihapuskan di muka bumi ini. Karena terkait erat dengan kebutuhan manusia. Bahkan sangat erat dengan kehidupan kita. Kita sering mendengar wanita yang di PHP oleh pacarnya. Sudah sering dibawa ke mana-mana, sudah sering tidur bersama di hotel, sudah menyerahkan kehormatannya, dengan dijanjikan akan dinikahi. Tapi setelah semua terjadi, maka si perempuan ditinggalkan begitu saja.

Kita juga harus siap membohongi diri sendiri saat sudah hidup berumah tangga. Menaham diri dari segala tekanan hidup yang datang dari pasangan kita sendiri. Sebenarnya tidak bisa dikatakan bahagia. Karena hidup selalu penuh masalah. Tapi kita semua mencoba untuk tetap bertahan demi keutuhan rumah tangga, demi kelangsungan hidup dan masa depan anak-anak, dan selalu mengatakan bahwa kita selalu bahagia ..padahal sebenarnya hanyalah taktik untuk menutupi segala beban derita rumah tangga.

Intinya kita semua tak bisa lepas dari kebohomgan. Sebab tak semua yang kita lakukan saat ini berdasarkan informasi yang benar. Sebab saat era informasi digital makin canggih seperti sekarang ini, jujur adalah hal yang sangat mahal.

Mungkin ada benarnya kata pepatah lama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun