Pada awal peradaban, bumi tercipta dalam kondisi gelap gulita. Tak ada penerangan selain penerangan berupa bagian alam yang mancarkan cahaya di malam hari yaitu bulan dan bintang.
Manusia yang hidup di muka bumi hanya bisa menikmati kondisi siang hari, saat matahari memancarkan cahaya. Dan semakin malam maka akan semakin redup.
Baru setelah api ditemukan manusia mulai mengolah cahaya api sebagai alat penerangan. Sehingga saat itu mamusiaulai menciptakan berbagai benda yang bisa dibakar dan awet mengrluarkan api. Lalu terciptalah berbagai benda yang berfungsi sebagai alat penerangan di malam hari berupa obor.
Kini manusia tak perlu kawatir lagi, api sudah tersedia. Selain bisa digunakan sebagai penerangan juga bisa dijadikan alat mematangkan air dan binatang buruan.
Pada tahap berikutnya manusia mulai berfikir bagaimana alat penerang selain dengan media yang dibakar, juga menggunakan alat lain yang lebih efesien sehingga terciptalah berbagai alat penerang seperti sekarang lain.
Awalnya alat penerangan hanya berupa lampu yang yang bahan bakarnya dari minyak  hewan, lilin, minyak tanah, dan sebagainya. Dan kita yang lahir sebelum tahun 80-an tentu masih mengalami menggunakan berbagai alat penerangan yang bahan bakarnya dari minyak tanah.
Baru pada masa berikutnya, alat penerangan menggunakan tenaga diesel dengan suara bising sepanjang malam. Dan masa itu terus berkembang sehingga sampai saat ini sudah hampir semua orang menggunakan daya listrik untuk penerangan. Meskipun saat listrik padam, lampu minyak dan lilin masih juga dipergunakan .
Manusia bisa melihat karena Tuhan telah menciptakan mata sebagai alat penglihatan. Cahaya yang masuk ke dalam mata dan direspon oleh seluruh bagian mata membuat  mrmbuat mamusia bisa melihat dengan sempurna.
"Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan ke semua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat".
Maka kita bisa melihat dan merasakan bagaimana bila tak ada cahaya. Dalam keadaan gelap gulita kita hanya bisa melihat sesuatu yang berwarna hitam. Saat gelap tak ada warna selain warna hitam.
Bahkan saat kita mengatupkan kelopak mata, dimana retina terhalang dari cahaya, mata kita juga hanya bisa melihat warna yang hitam saja. Selain warna hitam sudah tak ada lagi yang bisa kita lihat.