Kemampuan beliau dalam spesifikasi bidang keahlian terbaca dengan pasti lewat goresan pena di Kompasiana.
Dengan 182 Artikel dan 98 artikel yang HL sudah terbukti bahwa kepakaran beliau dalam bidang yang beliau tekuni sungguh merupakan modal untuk menyampaikan gagasaan yang konstruktif dan membangun.
Narasi-narasi yang beliau bangun melalui semua artikelnya berupa ajakan kepada semua komponen bangsa agar mampu menerjemahkan kekayaan alam sebagai kebutuhan dan pelengkap kehidupan yang harus dijaga dan dilestarikan. Sehingga tidak harus dirusak dan merubah fungsinya.
Bahasa yang beliau gunakan adalah bahasa keindahan yang mampu menyedot perhatian. Seperti sebuah narasi puisi alam yang memiliki berbagai makna dan bisa diterjemahkan untuk mengurai eksotisme kondisi alam .
Salah satunya adalah narasi beliau mengenai pohon Bodhi di Vihara Watu Gong Semarang ;
"Mari tengok daunnya. Tanaman yang selalu menghijau ini memiliki daun dengan bentuk yang unik yaitu hati yang ujungnya seolah berekor panjang. Hati yang semakin meruncing lurus, kedalaman tiada batas"
Membaca artikel ini kita seperti disuguhi nyanyian alam, yang berdendang dengan kicau merdu burung yang bebas beterbangan, lalu suara angin sepoi menimpali dengan tiupan yang menyegarkan
Selain artikel ini masih banyak goreasan pena yang bisa anda nikmati di profile Ibunda Suprihati.
Saya bukan hanya kagum dan takjub, juga melongo, membaca karya sastra lingkungan yang demikian apik terurai.
Yang membuktikan bahwa remeh temeh di Kompasiana tak seremeh yang kita bayangkan .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H