Cerita terus bergulir, konflik mulai ditampakkan. Yang nampak sekarang adalah Temudgin dewasa. Ia hidup bersama dengan  Jamukha. Hingga suatu saat ia kembali dan menemui Borte sebagai istrinya.
Ayah Borte sebenarnya menolak, karena Temudgin telah lewat  satu tahun dari perjanjian. Tapi Borte menerima kedatangan Temudgin dan jadilah  mereka pasangan suami istri.
Kisah berlanjut, Temudgin dan Borte telah hidup berdua dan bahagia. Di bagian daerah yang lain . Ada klan yang ingin berkuasa. Ia mengetahui bahwa Temudgin adalah satu-satunya orang yang berpengaruh dan harus dimusnahkan.
Di kediaman ibu Temudgin, Merkit membuat kekacauan. Karena tak menemukan Temudgin maka ia membakar gubug milik ibu Temudgin. Dan mencari Temudgin keesokan harinya.
Temudgin sedang memadu kasih bersama Borte, lalu rombongan Merkit datang. Temudgin bersama istrinya memacu kuda sekencang,-kencangnya. Namun sebuah panah melesat mengenai punggung Temudgin, istrinya melecut pantat kuda Temudgin, kuda Temudgin berlari pulang dan Borte ditawan Merkit.
Ibu Temudgin menyambut kuda yang ditunggangi Temudgin dalam keadaan terluka.
Beberapa saat kemudian Temudgin telah pulih, ia mendatangi saudaranya Jamukha dan membawakan baju hangat untuknya.
Jamukha menerima Temudgin dengan suka cita. Dan Temudgin meminta bantuan Jamukha untuk merebut kembali Borte dari tangan Merkit.
Akhirnya disusun rencana penyerangan. Pasukan Merkit dapat dikalahkan oleh Pasukan Jamukha. Dan Borte kembali kepada pelukan Temudgin. Di tengah perjalanan Temudgin pergi bersama Borte saat Jamukha masih tertidur pulas. Dan dua orang anggota pasukan Jamukha telah ikut bersama rombongan Temudgin.
Adegan berikutnya, kemunculan Targutai saudara Temudgin ke pemukiman Jamukha membuat konflik makin memanas. Targutai ingin merampas hak Khan yang dimiliki Temudgin dan Jamukha ingin membalas dendam.